REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang pendaftaran calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta, utak-atik nama calon gubernur mulai berkembang. Kali ini duet dua profesor dinilai bisa jadi duet yang mampu mengalahkan pejawat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Pengamat Politik Universitas Indonesia, Budiyatna menilai, dua nama profesor yang cocok dan bisa mengalahkan Ahok adalah duet Yusril Ihza Mahendra dan Sylviana Murni. Keduanya memiliki kemampuan baik dari sisi akademik maupun pengalaman.
Menurutnya, duet ini mampu menjawab keinginan warga Jakarta yang ingin pemimpin pintar dan santun. Bahkan dalam sejumlah survei, nama Yusril juga mulai menggoyang Ahok dari segi popularitas dan elektabilitas.
"Yusril-Sylviana memang memiliki background yang mumpuni untuk maju dalam pilgub DKI. Di samping itu keduanya memiliki pengalaman sebagai birokrat di tingkat pusat dan DKI. Jadi kalau keduanya diusung pada pilgub nanti, tentu akan menjadi lawan berat bagi Ahok," kata Budiyatna, Senin (19/9).
Kedua tokoh tersebut pun, dikabarkan menjadi alternatif di internal DPP Demokrat karena kedekatan keduanya dengan mantan presiden RI, SBY. "Untuk saat ini DPD belum memberikan arahan untuk cagub yang akan kita dukung di pilgub nanti. Tentunya DPP pun masih akan menggelar rapat untuk memutuskan cagub yang akan diusung," kata Ketua DPC PD Jaktim, Misan Samsurin.
Dalam penjaringan yang dilakukan oleh partainya, sejumlah nama sudah disetorkan pada DPP. Dipastikan dalam waktu dekat, DPP akan segera mengumumkan cagub yang akan didukung pada pilkada mendatang.
"Kalau kita prinsipnya sangat mendukung dengan segala keputusan DPP, asalkan bukan Ahok yang diusung oleh partai. Ketokohan Yusril dan Sylviana pun sudah sangat diketahui oleh masyarakat, hanya saja putusan kembali pada DPP siapa cagub yang akan diusung pada pilkada nanti," kata Misan.
Tokoh muda Betawi, Edi Gusyani menilai dahsyat duet dua profesor tersebut. Duet ini merupakan perpaduan seorang profesor ahli hukum yang mumpuni dan profesor yang sarat pengalaman di birokrasi Pemprov DKI. "Sosok mpok Sylvi yang dekat dengan berbagai kalangan menjadi magnet bagi pemilih. Ini akan jadi poin plus bagi cagub yang didampinginya," ujarnya.
Apalagi, kata pria asli Tanah Abang, Jakarta Pusat ini, Sylvi yang asli Betawi menjadi kebanggaan warga Betawi di Ibu Kota. "Ane rasa 26,7 persen etnis Betawi di Jakarta dukung mpok Sylvi," katanya.