REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu hari jelang dibukanya masa pendaftaran calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, PDI Perjuangan belum juga menentukan siapa pasangan yang akan diusung.
Namun begitu, partai berlambang moncong putih tersebut sebenarnya sudah memiliki dua nama kandidat yang kemungkinan akan diusung, yakni pejawat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Tri Rismaharini yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
"Calon kuatnya Ahok dan Risma. Tapi kalau ditanya siapa yang dipilih, belum tahu," ujar Juru Bicara Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta, William Yani, saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (18/9).
Menurut Willy, panggilan akrabnya, kemungkinan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri baru akan menentukan siapa calon yang bakal diusung di akhir masa pendaftaran. Sebab, kata dia, berkaca pada pengalaman saat Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu, PDIP juga baru menentukan siapa calon yang diusung di hari terakhir masa pendaftaran.
Saat itu, PDIP memiliki dua calon kuat, yakni Joko Widodo dan Fauzi Bowo. Pada akhirnya, Megawati menunjuk Jokowi untuk bertarung memperebutkan kursi DKI 1.
Karenanya, menurut Willy, segala kemungkinan jelang berakhirnya masa pendaftaran calon masih dapat terjadi. Termasuk jika pada akhirnya PDIP memajukan Risma, yang dalam banyak kesempatan mengaku tak berhasrat maju dalam Pilkada DKI. "Bu Risma masih ada kemungkinan. Apalagi dia itu kader kita sendiri," kata dia.