Ahad 18 Sep 2016 13:49 WIB

Indramayu Rawan Serangan Virus Zika

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Tenaga kerja Indonesia (TKI).    (ilustrasi)
Foto: Republika
Tenaga kerja Indonesia (TKI). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Virus zika yang sedang melanda Singapura, juga harus diwaspadai masyarakat di Kabupaten Indramayu. Hal itu menyusul tingginya tingkat mobilitas warga Indramayu, terutama yang menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI), ke negeri jiran tersebut.

 

"Indramayu menjadi salah satu daerah yang rawan serangan virus zika," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi, saat ditemui akhir pekan kemarin.

Hingga saat ini, memang belum ada warga Indramayu yang terserang virus zika. Namun, kewaspadaan harus tetap dilakukan. Apalagi, penyebar virus zika ini sama dengan demam berdarah, yaitu nyamuk aedes

 

Gejala seseorang yang terserang virus zika pun hampir sama dengan serangan demam berdarah dengue. Di antaranya, demam dan pegal linu, yang berlangsung selama beberapa hari hingga sekitar seminggu. Namun, pada penderita zika, matanya akan merah.

 

Untuk mengantisipai serangan virus zika, Dedi mengimbau, warga untuk melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), seperti halnya pencegahan terhadap serangan penyakit demam berdarah. Yakni melalui gerakan 3M (menguras, mengubur, menutup tempat penampungan air) maupun abatesasi.

 

Tak hanya itu, bagi warga yang memiliki pasangan (istri) yang sedang bekerja di Singapura, maka sebaiknya menunda kehamilan terlebih dulu. Pasalnya, serangan virus zika sangat berbahaya bagi janin yang dikandung ibu hamil.

 

Virus zika akan menyebabkan janin yang dikandung ibu hamil mengalami cacat lahir. Seperti ukuran kepala yang lebih kecil, keterbelakangan mental serta gangguan pertumbuhan dan kemampuan berbicara.  

 

Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Indramayu, jumlah warga asal Indramayu yang bekerja sebagai TKI di Singapura memang cukup banyak. Sepanjang Januari – Agustus 2016, jumlah total TKI asal Kabupaten Indramayu mencapai 10.369 orang. Dari jumlah tersebut, TKI yang bekerja ke Singapura mencapai 1.256 orang. Mereka semua tercatat bekerja di sektor informal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement