Ahad 18 Sep 2016 09:22 WIB

Garda Perindo Gelar Workshop Seni dan Budaya

Sastrawan Asrizal Nur dala acara apresiasi seni dan budaya yang digelar Garda Rajawali Perindo, Sabtu (17/9).
Foto: ist
Sastrawan Asrizal Nur dala acara apresiasi seni dan budaya yang digelar Garda Rajawali Perindo, Sabtu (17/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Garda Rajawali Perindo (GRIND) gelar workshop Puisi Multimedia di Gedung Auditorium DPP Partai Perindo Jalan Diponegoro 29 Menteng Jakarta Pusat, Sabtu (17/9). Kegiatan yang digagas oleh Bidang Seni Budaya dan Pariwisata GRIND ini cukup menyedot antusiasme peserta dari kalangan umum, pelajar, mahasiswa dan terutama pegiat kesenian.

Ketua Umum DPP GRIND Kuntum Khairu Basa menyambut baik Workshop Puisi Multimedia ini, ia berharap melalui kegiatan ini GRIND turut berperan aktif dalam mengembangkan seni budaya bangsa. ”Kami menyambut baik kegiatan Workshop Puisi Multimedia yang di gagas Bidang Seni Budaya dan pariwisata DPP GRIND, harapan kami melalui kegiatan ini kami turut berperan aktif mengembangan dunia seni dengan menyesuaikan kemajuan zaman,” katanya, Sabtu (17/9).

Kuntum juga mengungkapkan Indonesia hingga kini memiliki beragam seni budaya salah satunya puisi dalam dunia kesusastraan, menurutnya puisi juga sebuah aset khas bangsa Indonesia yang harus dipertahankan dan dikembangkan dengan membuat resolusi atau inovasi baru agar generasi muda lebih memahami bahkan akan merangsang tumbuhnya sastrawan muda berbakat kelak.

“Indonesia kental dengan keragaman seni dan budayanya, semoga dengan adanya workshop puisi multimedia ini akan muncul sastrawan muda berbakat, maju terus jayalah para seniman,” ujar dia.

Senada dengan Kuntum, Sastrawan Asrizal Nur yang didapuk sebagai pemateri Workshop Multimedia tersebut mengungkapkan rasa bangga nya terhadap GRIND yang mampu memberi ruang kepada dunia seni, menurutnya tak banyak organisasi politik yang mampu memahami secara dalam makna kesenian sesungguhnya.

”Saya bangga dengan GRIND Perindo yang mampu memberi ruang kepada kesenian terutama sastra kita,” ungkapnya. Kesenian menurut Asrizal mestinya ada disetiap lini kehidupan, khususnya puisi, sehingga dapat memberikan pencerahan. “Saya ingat kata Jhon F. Kennedy: Apabila politik bengkok maka puisilah yang meluruskannya,” sambungnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement