REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak meminta warga mewaspadai cuaca ekstrem. Kewaspadaan diperlukan sehingga warga siap ketika cuaca berpotensi terjadi bencana banjir, longsor dan angin kencang.
"Peringatan kewaspadaan itu guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material cukup besar," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Sabtu (17/9).
Berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Serang memprakirakan potensi hujan lebat disertai angin kencang berpotensi mulai tanggal 16 sampai 19 September 2016. Laporan cuaca ekstrem dari BMKG itu karena kondisi atmosfer terpantau beberapa indikasi munculnya potensi hujan lebat diantaranya Provinsi Banten juga pesisir selatan pulau Jawa.
Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak dipetakan masuk daerah langganan banjir, longsor dan angin kencang. Bahkan, belum lama ini tercatat delapan rumah warga Desa Mancak, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, rusak diterjang longsor setelah hujan lebat.
"Kami mengingatkan warga agar meningkatkan cuaca ekstrem sehingga tidak memakan korban jiwa," katanya.
Kaprawi menjelaskan, daerah rawan longsor dan banjir di Lebak tersebar di sembilan kecamatan karena terdapat perbukitan, pegunungan dan daerah aliran sungai (DAS). Kesembilan kecamatan itu adalah Lebak Gedong, Cibeber, Cipanas, Muncang, Sobang, Gunungkencana, Bojongmanik, Cimarga, dan Cigemblong.