Jumat 16 Sep 2016 21:40 WIB

Polisi Selidiki Kasus Penipuan Rp 1,2 Miliar Lewat Telepon

Red: Ilham
Penipuan lewat telepon seluler (ilustrasi)
Penipuan lewat telepon seluler (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKAL PINANG -- Kepolisian Daerah Kepulauan Bangka Belitung sedang melakukan penyelidikan kasus penipuan yang menimpa korban Jusnajanty (66 tahun). Warga Jalan Raya Padang Baru itu menderita kerugian hingga miliaran rupiah karena ditipu lewat telepon genggam.

Pelaksana Tugas Kabid Humas Polda Kepulauan Bangka Belitung AKBP Maladi mengatakan, kasus penipuan yang menimpa korban terjadi pada 13 Juli 2016, lalu. Saat itu, korban mendapat telepon dari seseorang yang bernama Simon Roland bahwa korban mendapat kiriman paket melalui Dublin Cargo Express United Kingdom berupa uang sebesar 6.500 dolar AS.

"Dari percakapan telepon itu, diketahui paket tersebut melewati Singapur-Bali. Ternyata paket tertahan di Bea Cukai Bali karena kelebihan nominal sehingga korban diminta untuk menebus paket tersebut," katanya.

Ia mengatakan, korban ditelepon orang yang mengaku bernama Nanang dengan nomor telepon 08128165566 meminta untuk menebus paket. Korban pun mengirim uang sebanyak enam kali melalui Bank Mandiri ditujukan ke nomor rekening 1570005047999 atas nama Sofiana Dewi sebesar Rp 560 juta. Namun setelah uang terkirim paket belum diterima korban.

Setelah itu, korban kembali ditelepon orang yang bernama Simon Roland dengan nomor +447754655237 supaya mengirim uang dengan alasan untuk mengurus paket yang belum kunjung diterima. Korban pun menuruti dan langsung mentransfer sebanyak enam kali melalui Bank Mandiri ke nomor rekening 9000011552537 atas nama Julia Aurelya sebesar Rp 715 juta.

"Setelah uang dikirim, sampai saat ini korban belum menerima paket tersebut," katanya.

Merasa telah ditipu, korban Jusnajanty mendatangi Polda Kepulauan Babel untuk melaporkan kejadian ini. Atas kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sebesar Rp 1,275 miliar.

Hingga kini, polisi masih terus melakukan penyelidikan dan pengembangan terhadap korban dan tersangka. "Atas kejadian ini kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah percaya kalau menerima telepon dari orang yang tidak dikenal yang memberitahu kita mendapatkan hadiah dan sebagainya," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement