REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang guru SMKN 2 Makassar, Sulawesi Selatan, Dasril yang dianiaya oleh orang tua siswa, belum bisa terlibat dalam proses belajar mengajar dalam kelas.
"Belum bisa ngajar, bicara saja susah," kata dia di Gedung Guru Indonesia, Jakarta, Jumat (15/9).
Dasrul menjelaskan, pascapemukulan dirinya mengalami kesulitan bicara. Ia juga mengaku lambat merespon sesuatu, baik tindakan maupun ucapan. "Sayang enggak ingat berapa kali dipukul, beruntun. Saya pusing," kata Dasrul.
Sementara itu, istri Dasrul, Siti Khadijah mengatakan, semenjak dianiaya orang tua murid pada 10 Agustus lalu, suaminya mengalami lambat bicaranya.
Berdasarkan informasi yang ia dapat dari dokter, pemukulan tersebut menyebabkan otak suaminya terganggu. Selain itu, syaraf mata Dasrul juga terganggu. Dasrul juga baru saja menjalani operasi hidung karena patah saat mengalami penganiayaan.