Kamis 15 Sep 2016 19:41 WIB

Semen Indonesia Bantu Pendidikan Warga Rembang

Rep: Frederikus Bata/ Red: Ismail Lazarde
Sejumlah warga di beberapa desa di Kecamatan Gunem, Rembang mengikuti program kesetaraan di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Siap Mandiri yang diinisiasi Semen Indonesia.
Foto: Fian Firaaatmaja/Republika
Sejumlah warga di beberapa desa di Kecamatan Gunem, Rembang mengikuti program kesetaraan di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Siap Mandiri yang diinisiasi Semen Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, REMBANG -- PT Semen Indonesia (PT SI) turun gunung mengembangkan kualitas pendidikan warga Rembang, Jawa Tengah. Perusahaan plat merah nasional itu memberikan sumbangan dana demi keberhasilan program kejar Paket A, B, dan C di daerah setempat.

Sejumlah warga di beberapa desa di Kecamatan Gunem, Rembang menjalani program kesetaraan di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP). Salah satunya adalah LKP Siap Mandiri yang terdapat di Desa Suntri.

Pimpinan LKP Siap Mandiri, Supangat mengatakan, dalam proses belajar mengajar, ia dibantu oleh 38 tutor. Setiap tutor mendapat dana insentif Rp 165 ribu per bulan hasil kerja sama dengan PT SI. Adapaun para siswa terbagi dalam tiga kelompok berdasarkan strata pendidikan. Paket A berjumlah 80 orang, paket B 153 orang, kemudian 184 orang masuk Paket C.

“Kegiatan belajar mengajar tetap berjalan di sela-sela kesibukan,” kata pria yang juga berprofesi sebagai pengajar di SMP 2 Gunem, di Rembang, Kamis (15/9).

Supangat melanjutkan, program ini berawal dari kedatangan PT SI untuk bermitra. Selanjutnya, berlangsung sejak April 2014-Juni 2017. Menurutnya, semua proses berjalan lancar, namun masih terkendala referensi pembelajaran. “Kendalanya pada keterbatasan modul,” tutur Supangat.

Kepala Bidang Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang, Agus Sugiyanto, mengapresiasi semua yang terjadi. Ia menyoroti peran PT SI yang membantu mencerdaskan masyarakat di daerahnya.

“Paling utama, terima kasih kepada Semen Indonesia yang membantu saudara-saudara di sini,” kata Agus saat memberikan arahan kepada siswa di LKP Siap Mandiri.

Ia berharap, ilmu yang diperoleh bisa diaplikasikan di dunia nyata. Program keseteraan ini tidak terfokus pada pendidikan formal, tapi juga diberi pelatihan keterampilan, seperti menjahit, pengoperasian komputer, dan tata boga. 

“Jadi bukan cuma sekadar memperoleh pengetahuan, tetapi juga berwirausaha,” ujar Agus.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement