REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sebagai wujud kontribusi Unilever Indonesia dalam mendorong inovasi dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia yang berkualitas, Unilever menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam pengembangan kurikulum di bidang ilmu dan teknik pengemasan.
Research and Development Director Skin Cleansing Oral Care SEAA Unilever, Endang Saraswati, mengatakan kerja sama ini dilakukan mengingat besarnya peran kemasan dalam menjaga kualitas dan mutu produk. Namun, dia menyayangkan teknik pengemasan belum dilihat sebagai ilmu.
“Di Indonesia belum ada sekolah khusus untuk mengembangkan packaging. Ini yang kita coba untuk bangun. Kami harap ini bisa jadi ilmu yang memiliki masa depan ,” kata wanita yang akrab disapa Saras ini kepada wartawan di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (14/9).
Pada tahap awal, pemberian materi edukasi mengenai pengemasan akan diberikan oleh Unilever sesuai dengan kurikulum terkait teknologi pengemasan yang telah ada di beberapa fakultas ITB.
Beberapa bentuk kolaborasi dan dukungan dari Unilever antara lain, memberikan kesempatan magang bagi mahasiswa ITB di Unilever, terutama di bagian yang terkait dengan teknologi pengemasan produk, rangkaian Kuliah Tamu atau guest lecture, baik bagi mahasiswa maupun dosen, hingga sponsorship dalam kompetisi Indonesia Chemical Engineering Challenge.
“Kami juga sudah merencanakan melakukan campaign untuk membangun minat mahasiswa untuk mempelajari teknik pemgemasan,” kata Saras.
Kolaborasi antara Unilever dan ITB ini dimulai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada Rabu (14/9). Selanjutnya, pada 2016 sampai 2017 Unilever dan ITB akan bersama-sama mempersiapkan kurikulum dan program, sampai akhirnya pada 2018 seluruh kurikulum terkait teknologi pengemasan siap untuk dijalankan.