REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Bahasa Jawa di DIY diprediksi hampir mengalami kepunahan. Untuk melestarikan bahasa Jawa, Dinas Kebudayaan DIY akan membuat Majalah Bahasa Jawa yang nantinya akan disalurkan ke sekolah-sekolah.
"Hal ini juga salah satu bentuk memberi wahana ruang bagi penulis sastra Jawa,’’ kata Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY Umar Priyono pada wartawan di Kepatihan Yogyakarta, Selasa (13/9).
Untuk itu pihaknya akan membentuk tim redaksi dan kurator yang terdiri dari berbagai bidang yang mempunyai minat dan kompetensi. Sedangkan kepala dinas hanya akan bertindak sebagai penanggung jawab.
Dikatakan Umar, dari hasil pemetaannya sekarang majalah bahasa Jawa pun sudah hampir punah. Sepengetahuannya, saat ini tinggal dua majalah Jawa yakni Jokolodang dan Mekarsari. Itupun terbitnya tidak dua pekan sekali seperti dulu.
"Dulu bahkan ada majalah bahasa Jawa Penyebar Semangat, Joyoboyo, dan lain-lain,’’ ungkap dia.
Ia berharap pada 2017 majalah Bahasa Jawa tersebut sudah terbit. Kebetulan November 2016 ini ada kongres Bahasa Jawa di Yogyakarta. Karena itu Umar mengatakan akan mencoba untuk mengemas majalah Bahasa Jawa dalam momentum kongres ini.