REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengatakan adanya ancaman penarikan dukungan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam pilkada DKI merupakan hal yang wajar. Tindakan tersebut dinilainya sebagai dinamika politik.
PKB sebelumnya mengeluarkan ancaman akan mencabut dukungannya terhadap calon gubernur dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno. Hal ini dilakukan jika Sandiaga memilih calon wakil gubernur dari PKS.
"Saya kira itu wajar-wajar saja, dinamika politik selalu begitu. Tapi tetap kami lakukan komunikasi dengan mereka. Saudara Sandi saya kira sudah intensif melakukan komunikasi dengan PKB ya, dengan PAN, kemarin juga Pak Prabowo hari Minggu menyampaikan kepada saya, ada komunikasi dengan Pak Zulkifli Hasan, jadi saya kira ini persoalan masalah dinamika politik saja, Insya Allah ini bisa tetap jalan, mudah-mudahan demokrasi Pilkada," jelasnya di kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (14/9).
Sohibul melanjutkan, pihaknya pun terus melakukan komunikasi politik kepada partai politik lainnya. Menurutnya, dalam politik, sikap PKB tersebut dapat berubah setiap saat.
"Kemarin terus ada suara mau balik lagi ke Sandi, itu kan biasa dalam politik, kita tidak bisa satu reaksi disimpulkan sebagai sebuah sikap selamanya, ini yang penting adalah komunikasi saja," katanya.
Sohibul pun menyebut pengusungan Mardani Ali Sera sebagai calon wakil gubernur sudah mendapatkan restu dari Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto. Seperti diketahui, PKB merasa tak diajak bicara dalam pendeklarasian calon pasangan Sandiaga dan Mardani. PKB pun mengancam akan menarik dukungannya kepada Sandiaga dan mengusung Yusril Ihza Mahendra.