Sabtu 10 Sep 2016 20:07 WIB

Wapres Canangkan Penanaman Bambu Nasional

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
bambu
Foto: Indowebster
bambu

REPUBLIKA.CO.ID, GOWA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla ( JK) melakukan pencanangan penanaman bambu Nasional di desa Lanna, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Penanaman bambu ini merupakan bagian dari program penanaman 100 juta bibit bambu untuk memperbaiki lingkungan sekitar.

JK menyampaikan, perbaikan lingkungan penting dilakukan karena memberikan manfaat bagi kehidupan.

"Kita sebagai manusia tentu makin sadar arti lingkungan, bahwa untuk (meningkatkan) kualitas hidup haruslah lingkungan baik," kata JK saat meresmikan pencanangan penanaman bambu di desa Lanna, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (10/9).

JK menyampaikan, perbaikan lingkungan haruslah melibatkan masyarakat karena lingkungan yang baik bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Selain memberikan manfaat bagi kehidupan, pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh masyarakat juga dapat menghindari tindakan penyelewengan dana anggaran oleh pejabat terkait.

"Acara lingkungan proyek reboisasi, penghijauan dll, tapi ujung-ujungnya kalau di sini, penjara. Tetap saja lingkungan tidak baik malah diselewengkan," kata JK.

Menurut JK, mengelola lingkungan dengan dana yang murah dapat dilakukan dengan penanaman pohon bambu. Ia mengatakan, pohon bambu merupakan pohon yang paling bermanfaat bagi masyarakat. Pemerintah, kata dia, hanya menyediakan bibit pohon bambu yang kemudian dikelola oleh masyarakat dan hasilnya dibeli kembali oleh pemerintah.

"Hanya gerakan nasional yang bermanfaat untuk masyarakat, baik untuk lingkungan, pemerintah bisa membiayai dengan murah dan digerakkan oleh masyarakat. Masyarakat akan mengawasi dirinya karena bermanfaat untuk dirinya. Jangan lewat proyek-proyek besar," jelas JK.

Dalam kesempatan ini, JK juga meminta masyarakat untuk mengelola hutan dengan baik. Sebab, hasil dari pengelolaan hutan dapat dimanfaatkan untuk perdagangan karbon. Perdagangan karbon yang dimaksud yakni program menyalurkan dana dari negara penghasil emisi karbon kepada negara yang memiliki sumber daya alam agar dapat menyerap karbon.

"Ada manfaat penting di dunia, manfaat perdagangan, sesuatu yang tidak dilihat bisa dibeli. Dia menyerap karbon, dia jual. Jadi orang nanti membeli sesuatu yang tidak bisa dilihatnya, hanya manfaatnya. Itu namanya perdagangan karbon dari hutan yang dibuat," kata JK.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo menyampaikan penanaman 10 juta bibit bambu di Sulawesi Selatan merupakan bagian dari program penanaman 100 juta bibit bambu secara nasional.

"Launching 100 juta bambu untuk Indonesia, diawali dengan 10 juta bambu untuk Sulawesi Selatan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement