Jumat 09 Sep 2016 17:48 WIB

JK tak Tahu Komjen BG Dilantik Jadi Kepala BIN Hari ini?

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla
Foto: MGROL75
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan melantik Komjen Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Sutiyoso. Namun, Wapres Jusuf Kalla justru mengatakan pelantikan kemungkinan baru dilakukan pada pekan depan.

"Pak Budi Gunawan, sekarang memproses penerbitan keppres untuk kepala BIN. Dan pelantikannya tentu setelah itu. Saya kira akan singkat lah minggu depan kira-kira. Menunggu waktu yang baik dari bapak presiden. Besok kan libur panjang 3 hari. Jadi saya kira setelah itu dengan waktu yang terbuka," jelasnya di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (9/9).

JK mengatakan, sebagai kepala BIN nantinya harus melakukan tugas-tugas intelejen di antaranya mencari, menganalisa, dan memberikan informasi terkait situasi terkini kepada Presiden, seperti kondisi keamanan negara. Selain itu, BIN juga bertugas untuk memprediksi peristiwa-peristiwa yang akan terjadi.

"Jadi tentu sekarang ini banyak hal apakah itu tentang radikalisme, terorisme, dan hubungan dengan internasional dan keamanan dalam negeri pada umumnya, dan analisa, yang penting kan analisa tentang situasi keadaan dalam negeri yang akan datang, hubungannya dari dalam ke luar negeri, semua harus jadi prioritas," jelasnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melantik Komjen Pol Budi Gunawan (BG) sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Pelantikan akan dilakukan pada Jumat (9/9) sore ini di Istana Kepresidenan Jakarta.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar membenarkan kabar pelantikan BG sebagai Kepala BIN. "Iya benar sore ini (dilantik). Makanya, kami mendadak datang ke sini (Istana)," kata Boy di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (9/9) sore.

Pelantikan BG rencannaya akan dilakukan setelah Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement