Rabu 07 Sep 2016 22:29 WIB

Hutan di Sumsel Dibakar Malam Hari

Rep: Maspril Aries/ Red: Ilham
Kebakaran hutan di Sumatra Selatan (ilustrasi)
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Kebakaran hutan di Sumatra Selatan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini masih terjadi pada beberapa tempat. Komandan satuan tugas (Dansatgas) Pengendalian Karhutla Sumsel Kolonel Infantri Kunto Arief Wibowo menemukan adanya indikasi pembakaran hutan dan lahan yang dilakukan malam hari.

"Masih ditemukan ada kebakaran di lahan perusahan dan adanya kebiasaan membakar dilakukan pada malam hari,” kata Kunto Arief Wibowo, Rabu (7/9).

Untuk mencegahnya, Satgas Pengendalian Karhutla Sumsel melakukan deteksi dengan bantuan drone yang mendeteksi titik panas. “Upaya penanganan pencegahan kita menggunakan berbagai modifikasi peralatan, mulai dari alat deteksi panas, GPS dan juga sonarnya," katanya.

Satgas juga bekerja sama dengan perusahaan perkebunan dan HTI yang memiliki drone untuk ikut berpartisipasi memantau kebakaran lahan. "Kita juga melakukan upaya pencegahan pada malam hari,” ujar Kunto Arief yang juga Komandan Korem 044 Garuda Dempo (Gapo).

Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Dinas Kehutanan Sumsel, perubahan aktivitas akibat kebakaran hutan dan lahan gambut sudah mengkhawatirkan. Dari data Dinas Kesehatan Sumsel penyakit Ispa sudah mulai menyerang masyarakat di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Kabupaten Ogan Ilir (OI), Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), dan Kabupaten Banyuasin.

"Dari Kepala Bandara SMB II melaporkan jarak pandang penerbangan di Bandara SMB II berkisar kurang lebih 1,5 kilometer, namun penerbangan masih bisa berjalan,” kata Kunto Arief.

Menurut Kunto Arief, Kepala BPBD Provinsi Sumsel sudah meminta bantuan kepada Danrem 044/Gapo untuk membantu operasi  penanggulangan bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan gambut di wilayah Kodim 0401/Muba dan Kodim 0402/OKI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement