REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Belasan orang meninggal dunia dalam kecelakaan sebuah mobil bak terbuka di Jalan Sicawang, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (5/9) malam. Berdasarkan data Puskemas Bawang, Kabupaten Bawang, korban luka dan tewas dievakuasi ke fasilitas kesehatan tersebut.
Berdasarkan data, jumlah korban bertambah menjadi 16 setelah sebelumnya dilaporkan berjumlah 13. Nama-nama korban di antaranya Hasan Saleh (7), Mariyati (35), Suriyah (35), Bima (11), Vika (9), Rina (3), Ginah (55), Walil (45), Megi (7), Alfiah (26), Romyati (45), dan Manisih (40).
Selain itu, kata dia, terdapat pula 10 penumpang lain yang juga mendapat perawatan karena terluka. Saat ini, korban luka-luka yang dirawat di Rumah Umum Daerah Kalisari Batang. "Ada beberapa yang sudah langsung dirujuk ke rumah sakit," katanya. Korban luka lain, kata dia, ada pula yang dievakuasi ke Puskemas Limpung.
Para korban merupakan satu rombongan yang diangkut dengan kendaraan bak terbuka tersebut. Belum diketahui pasti penyebab kecelakaan maut tersebut. Informasi yang diperoleh menyebutkan puluhan orang dari Desa Sibebek, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, tersebut berencana melakukan takziah pada Senin sore.
Pada Selasa (6/9), Kepolisian Resor Batang bersama Kepolisian Daerah Jawa Tengah melakukan olah tempat kejadian perkara pada kasus kecelakaan tersebut. Kepala Polres Batang AKBP Joko Wiyono mengatakan dari hasil penyelidikan sementara kasus kecelakaan yang menewaskan 12 korban ini karena ban mobil pecah.
"Dugaan sementara, kasus kecelakaan itu karena mobil pick-up sarat penumpang itu mengalami pecah ban. Akibatnya, sopir tidak mampu mengendalikan mobil itu dan terguling hingga masuk jurang," katanya. Sopir mobil Samaan (53), warga Desa Sibebek, Kecamatan Bawang, hingga saat ini masih mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Qolbu Insan Mulia (QIM) Batang.
Kepala Perwakilan Jasa Raharja Cabang Pekalongan, Saptana mengatakan semua korban kecelakaan tidak mendapat santunan karena mereka tidak terjamin pada peserta Jasa Raharja. "Mereka tidak mendapatkan santunan Jasa Raharja karena mobil mengalami kecelakaan tunggal," katanya.
Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo mengatakan pemkab akan memberikan bantuan santunan pada korban meninggal dunia dan biaya perawatan gratis di rumah sakit pada korban luka. "Kami priharin dengan kasus kecelakaan itu. Oleh karena, kami telah menyiapkan anggaran bantuan untuk santunan pada korban meninggal dunia dan biaya pengobatan gratis pada korban luka," katanya.