REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Pemerintah provinsi Jambi menggandeng Institut Pertanian Bogor dalam mengembangkan sektor pertanian. Hal tersebut dilakukan untuk menekan urbanisasi.
Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli mengatakan, sebanyak 70 persen penduduk Indonesia di pedesaan bermata pencaharian sebagai petani dan perlu terus dilakukan pembangunan di desa. "Tujuan kami adalah bagaimana menyejahterakan para petani di provinsi ini," ujar dia di kediaman dinasnya, Senin (5/8) malam.
Ia mengakui, tantangan yang dihadapi untuk mengembangkan perekonomian yang termasuk pertanian tidak mudah. Selain defisit yang begitu besar, kendala teknis menjadi tantangan yang ingin pemprov Jambi atasi.
"Puluhan ribu sawah di jambi masih tadah hujan, dan tentunya perlu teknologi," kata Zumi. Untuk itu, ia menggandeng IPB dalam penggunaan teknologi di lahan pertanian.
Rektor IPB Herry Suhardiyanto dalam kesempatan yang sama mengatakan, kendala lahan membuat pihaknya sebagai akademisi dan praktisi mengembangkan gagasan baru. Lahan pasang surut yang ada di provinsi Jambi diakuinya bisa diatasi dengan teknokogi budidaya jenuh air.
"Dengan teknologi ini, lahan sub optimal dapat dikembangkan dan tidak terjadi kompetisi tanaman," ujar dia.