Senin 05 Sep 2016 18:26 WIB

Pasokan Terbatas, Harga Cabai dan Bawang Merah Melonjak

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
 Menteri Pertanian Amran Sulaiman (ketiga kiri) dan Menteri Perindustrian Saleh Husin (kedua kanan) mengunjungi gerai cabai dan bawang merah saat digelar Pasar Murah di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (12/6).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (ketiga kiri) dan Menteri Perindustrian Saleh Husin (kedua kanan) mengunjungi gerai cabai dan bawang merah saat digelar Pasar Murah di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (12/6). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON --- Menjelang Idul Adha 1437 H, harga cabai dan bawang merah di pasaran tradisional di Kota Cirebon melonjak drastis. Kondisi itupun dikeluhkan pedagang masakan maupun ibu rumah tangga.

Berdasarkan pantauan di Pasar Pagi Kota Cirebon, harga bawang merah mengalami kenaikan dari Rp 30 ribu per kg menjadi Rp 40 ribu per kg. Sedangkan harga cabai merah mengalami kenaikan dari Rp 32 ribu per kg menjadi Rp 40 ribu per kg.

"Ini naiknya lumayan tinggi karena hanya selang sehari," ujar seorang pedagang sayur di Pasar Pagi Kota Cirebon, Ilah, Senin (5/9).

Saat ditanyakan penyebab kenaikan harga bawang merah dan cabai merah tersebut, Ilah menjelaskan, adanya keterbatasan pasokan. Hal itu terutama untuk cabai merah.

Ilah mengatakan, biasa memperoleh pasokan cabai merah dan bawang merah di pasar induk sayuran di kota Cirebon, yaitu Pasar Jagasatru. Di pasar induk tersebut, dirinya hanya bisa memperoleh pasokan kedua komoditas itu secara terbatas.

Selain itu, naiknya harga cabai merah dan bawang merah di pasaran juga karena saat ini menjelang Idul Adha. Tak hanya meningkatnya permintaan untuk menyambut hari raya tersebut, menjelang dan setelah Idul Adha juga banyak warga yang menyelenggarakan pesta pernikahan. Dengan meningkatnya permintaan dari warga, akhirnya membuat harga cabe merah dan bawang merah mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

Sementara itu, penjual masakan di Kalijaga, Kota Cirebon, Nur, mengaku  heran dengan kenaikan harga cabai merah dan bawang merah yang tinggi. Pasalnya, kenaikan itu terjadi secara drastis dalam waktu sehari. "Ini sih bukan harga, tapi berubah harga," keluh Nur.

Nur mengatakan, kenaikan harga cabai merah dan bawang merah di pasaran sangat mempengaruhi dagangannya. Pasalnya, kedua komoditas itu selalu dibutuhkannya sebagai bumbu untuk masakan yang dijualnya. "Terutama bawang merah. Kalau pemakaian bawang merah dikurangi, nanti jadi kurang sedap masakannya," ujar dia.

Hal senada diungkapkan seorang ibu rumah tangga di Kejaksan, Kota Cirebon, Nunung. Dia mengatakan, kenaikan harga cabai dan bawang merah sangat memberatkan para ibu rumah tangga seperti dirinya.

"Saya selalu mengandalkan bawang merah untuk membuat masakan jadi sedap. Tapi karena harganya naik, pengeluaran belanja saya juga ikut naik," tandas Nunung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement