REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Budi Waseso, tidak bisa meniru secara utuh kebijakan yang dijalankan oleh Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, dalam memberantas narkoba.
"Tidak bisa kebijakan Duterte ditiru secara utuh untuk diterapkan di Indonesia. Sebab, kebijakan di satu negara tergantung pada komitmen presidennya. Itu terlihat pada Filipina, komitmen presidennya," ujarnya saat dihubungi republika.co.id, Senin (5/9).
Dahnil melanjutkan, apabila komitmen tersebut tidak ada pada diri presiden, maka sulit memberantas narkoba hingga ke akarnya. Ia menambahkan, Buwas juga tidak bisa menerapkan secara utuh kebijakan Duterte di Indonesia. Sebab, hal tersebut dapat berpotensi memunculkan tindakan pelanggaran yang lebih besar.
"Yang penting ditagih dulu komitmen presiden," tegasnya.
Menurutnya, Indonesia bisa meniru komitmen Duterte dalam pemberantasan narkoba. Namun, harus menggunakan cara yang tidak melanggar hukum.
Seperti diketahui, Duterte menyatakan perang terhadap narkoba. Duterte menggunakan kekuatan militer untuk memberantas peredaran narkoba. Kebijakan tersebut cukup efektif diterapkan, karena banyak bandar narkoba yang menyerahkan diri. Meskipun kebijakan tersebut juga mendapatkan protes dari dunia internasional.