Senin 05 Sep 2016 03:57 WIB

Hindarkan Individu Tertular Zika dari Gigitan Nyamuk

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Ilham
Nyamuk Aedes Aegepty, penyebab virus zika.
Foto: Daniel Becerril / Reuters
Nyamuk Aedes Aegepty, penyebab virus zika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohamad Subuh mengatakan, individu yang telah tertular virus zika harus dihindarkan dari gigitan nyamuk. Virus zika dapat bertahan selama sekitar empat bulan di tubuh individu yang telah tertular.

"Virus ini bertahan dalam cairan tubuh seperti darah, sperma atau cairan lainnya," kata Subuh ketika dihubungi Republika.co.id, Ahad (4/9).

Karena masih bertahan cukup lama, maka individu tertular harus dijauhkan dari gigitan nyamuk, utamanya nyamuk Aedes Aegypti. Hal ini bertujuan mencegah perpindahan virus dari satu tubuh ke tubuh lain.

Hingga saat ini, lanjut dia, baru ada satu WNI yang positif tertular virus dari Brasil tersebut. WNI tersebut masih berada di Singapura.

Menurut Subuh, jika nanti dia pulang ke Indonesia, akan ada observasi yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan setempat. Pihaknya juga menyarankan ibu hamil tidak bepergian ke lokasi terjadinya penularan virus zika.

Untuk jangka panjang, Kemenkes tetap menyarankan adanya pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan sekitar. "Pada dasarnya, kami tekankan untuk memberantas sarang nyamuk, menghindari genangan air, membasmi jentik nyamuk dan mencegah gigitan nyamuk dengan menggunakan bahan pencegah tertentu," kata Subuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement