Ahad 04 Sep 2016 16:45 WIB

Kubah Lava Puncak Sinabung Terus Berguguran

Rep: Issha Harruma/ Red: Andri Saubani
Gunung Sinabung mengeluarkan material vulkanik ketika erupsi dilihat dari Desa Raja Payung, Karo, Sumatera Utara, Rabu (31/8).
Foto: Antara/Tibta Perangin-angin
Gunung Sinabung mengeluarkan material vulkanik ketika erupsi dilihat dari Desa Raja Payung, Karo, Sumatera Utara, Rabu (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Kubah lava yang berada di puncak gunung Sinabung, Karo semakin berkurang. Awan panas guguran yang terus terjadi membuat volume kubah lava gunung ini gugur perlahan.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Sinabung Hardi mengatakan, saat ini, volume kubah lava Sinabung tinggal 20 persen dari 2,6 juta kubik. "Untuk pertumbuhan kubah barunya nggak begitu teramati karena kemungkinan dia tumbuh dan terlontar bersama erupsi," kata Hardi kepada Republika, Ahad (4/9).

Selain longsor karena erupsi, Hardi mengatakan, pembentukan kubah baru juga tidak teramati karena puncak Sinabung yang selalu tertutup kabut. "Dan secara visual, kalau pun jelas, nggak terlalu terlihat. Kalau dulu kan kelihatan dia numpuk-numpuk. Karena itu tadi, dia numpuk tapi kena erupsi jadi longsor lagi," jelas dia.

Hardi menyebutkan, hari ini, Pos Pengamatan Gunung Sinabung mencatat terjadi satu kali awan panas guguran sejak pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIB. Sementara untuk erupsi, tercatat belum terjadi. "Pertumbuhan kubah lava ditandai dengan gempa hybrid. Sekarang gempa hybrid relatif berkurang," ujar Hardi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement