Jumat 02 Sep 2016 15:45 WIB

Korban Bencana di 2016 Meningkat 54 Persen

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Esthi Maharani
Tim SAR menggotong salah satu jenazah korban longsor, di Bukik Sileh, Kec.Gunung Talang, Kab.Solok, Sumatera Barat, Kamis (25/8).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Tim SAR menggotong salah satu jenazah korban longsor, di Bukik Sileh, Kec.Gunung Talang, Kab.Solok, Sumatera Barat, Kamis (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dan hilang akibat bencana di Indonesia dari 1 Januari hingga 1 September 2016 mencapai 257 orang. Jumlah tersebut meningkat 54 persen dibandingkan pada 2015 sebanyak 167 orang. Selain itu, keseluruhan jumlah kerusakan di 2016 pun mengalami peningkatan dibandingkan 2015.

"Diprediksi dampak bencana 2016 akan terus meningkat hingga akhir tahun nanti," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (2/9).

Pada periode ini, dari 1 Januari hingga 1 September 2016 terdapat 1.495 kejadian bencana di Indonesia yang menyebabkan 257 orang meninggal dunia, 2,86 juta orang menderita dan mengungsi, dan ribuan rumah rusak. Lebih dari 95 persen dari bencana tersebut adalah bencana hidrometeorologi yang dipengaruhi oleh cuaca.

Longsor adalah jenis bencana yang paling mematikan saat ini. Hingga kemarin, terdapat 323 kejadian longsor yang menyebabkan 126 orang meninggal dan 18.655 jiwa menderita dan mengungsi. Sedangkan banjir terdapat 535 kejadian dengan dampak 70 orang meninggal dan 1,94 juta jiwa menderita dan mengungsi akibat banjir.

Masyarakat diminta terus meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaannya dari ancaman banjir dan longsor terkait adanya peningkatan curah hujan. BMKG melaporkan prakiraan awal musim hujan 2016-2017 di sebagian besar wilayah Indonesia akan terjadi pada Agustus hingga November 2016 (92,7 persen) dengan sifat hujan pada periode musim hujan 2016/2017 secara umum diprakirakan 51 persen normal, 48 persen di atas normal, dan hanya 1 persen di bawah normal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement