REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak meminta warga mewaspadai cuaca ekstrem selama sepekan ke depan karena khawatir menimbulkan bencana alam di daerah itu.
"Peringatan kewaspadaan itu guna mengurangi resiko pengurangan kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Kamis (1/9).
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Serang memperkirakan cuaca ekstrim akan melanda wilayah Lebak selama sepekan mendatang. Saat ini, Kabupaten Lebak dipetakan sebagai daerah rawan banjir dan longsor. Sebab, memiliki topografi perbukitan, pegunungan dan daerah aliran sungai.
Biasanya, cuaca ekstrim itu dapat menimbulkan bencana alam dan bisa menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material infrastuktur. Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan bahaya longsor dan banjir.
"Kami belum lama ini menerima laporan warga yang terkena bencana banjir dan longsor, namun tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.
Menurut dia, saat ini, daerah rawan longsor dan banjir di Lebak tersebar di sembilan kecamatan karena lokasinya di perbukitan, pegunungan dan aliran sungai (DAS). Kesembilan kecamatan itu adalah Lebak Gedong, Cibeber, Cipanas, Muncang, Sobang, Gunungkencana, Bojongmanik, Cimarga, dan Cigemblong. "Kami selalu mengingatkan warga tetap waspada untuk menghindari jatuhnya korban jiwa," katanya.