REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 35 orang anak penghuni Panti Asuhan Sohibul Istiqomah kehilangan tempat tinggalnya karena digusur di kawasan RT 09 RW 04, Rawajati Barat, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penggusuran terhadap kawasan di sekitar rel kereta api Rawajati Barat pada Kamis pagi dengan mengerahkan 500 personel gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Kepolisian.
"Sebanyak 35 anak yang saat ini nggak tahu mau tinggal di mana, sementara malam ini pasang tenda aja dulu," kata salah satu pengurus Panti Asuhan Sohibul Istoqomah yang enggan disebut namanya.
Panti asuhan tersebut, menurut dia, sudah berdiri hampir 30 tahun di kawasan Rawajati tersebut. Sedangkan jumlah seluruh anak panti yang ditangani tahun ini sebanyak 81 anak. "Kita cuma minta perhatian khusus dari pemerintah dalam penanganan anak panti asuhan di seluruh Rawajati," katanya.
Saat ini, ada 60 kepala keluarga yang menolak direlokasi dari kawasan tersebut untuk dipindahkan ke rumah susun (rusun) Marunda di Jakarta Timur. Saat dilakukan penggusuran, sempat ada aksi perlawanan warga Rawajati terhadap aparat keamanan gabungan dan terjadi kericuhan. Suasana di kawasan penggusuran sudah mulai normal, dan para warga banyak bertahan di lokasi penggusuran dengan mulai memasang tenda.