Rabu 31 Aug 2016 17:58 WIB

Satu Lagi Mahasiswa Indonesia Ditahan Otoritas Turki

Red: Ilham
Mahasiswa Indonesia di Turki
Foto: istimewa
Mahasiswa Indonesia di Turki

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu lagi mahasiswa Indonesia ditahan otoritas Turki karena dituduh terlibat kelompok FETO yang dipimpin Fethullah Gulen. Kabar tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Ruang Rapat Komisi I DPR, Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Rabu (31/8).

Dalam laporannya di hadapan anggota Komisi I DPR terkait upaya perlindungan WNI di Turki pascakudeta gagal 15 Juli 2016, Menlu mengatakan satu mahasiswa Indonesia ditangkap otoritas Turki di Ankara pada 26 Agustus 2016. Sebelumnya, terdapat tiga mahasiswa Indonesia yang ditahan otoritas Turki terkait kecurigaan yang sama. Namun dua diantaranya telah dibebaskan pada 25 Agustus 2016.

Lebih lanjut, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI), Lalu Muhammad Iqbal menjelaskan, mahasiswa berinisial SI ditangkap saat aparat keamanan melakukan penggeledahan terhadap rumah yang dikelola yayasan yang terkait dengan kelompok FETO. Dengan ditahannya SI, saat ini masih ada dua WNI yang ditahan otoritas Turki karena dituduh terlibat dengan FETO.

Pemerintah Indonesia baru mendapatkan konfirmasi kebenaran berita tersebut pada Rabu dini hari (31/8). Menurut Iqbal, rumah kontrakan yang ditempati SI bersama satu mahasiswa WNI lainnya telah lama diawasi oleh pihak keamanan Turki karena diduga menjadi tempat aktivitas kelompok itu.

"Pihak PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) Turki dan KBRI telah meminta mereka untuk meninggalkan rumah itu, tapi mereka tidak memenuhi imbauan itu," kata Iqbal di depan Ruang Rapat Komisi I DPR, Gedung MPR/DPR, Jakarta.

Saat ini, terdapat sekitar 700 mahasiswa dan pelajar Indonesia di Turki. 282 orang di antaranya adalah penerima beasiswa PASIAD yang berafiliasi dengan Fethullah Gulen.

Pihak KBRI Ankara telah memberikan bantuan kekonsuleran, termasuk sewa pengacara dan bantuan penampungan sementara bagi ratusan mahasiswa dan pelajar Indonesia penerima beasiswa PASIAD. Para mahasiswa itu terpaksa meninggalkan rumah kos untuk menghindari kontak dengan yayasan tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement