REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asap kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau sempat mencapai negara tetangga Singpura. Polusi udara di Singapura pun sempat naik pada Jumat (26/8), lalu.
Karena itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengajak agar seluruh masyarakat, termasuk negara tetangga turut serta bekerja sama dan menyelesaikan permasalahan ini secara bersama.
“Ya kalau mereka mengeluh kita jauh lebih mengeluh lagi karena korban primernya Indonesia. Kita kan tidak bisa atur angin. Artinya, seperti yang saya selalu katakan, ya mari sama-sama selesaikan, bersama-sama,” kata JK di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (31/8).
Kerja sama untuk menangani kebakaran hutan dan lahan diperlukan karena dampaknya pun juga dirasakan bersama.
“Karena kalau cuaca baik kan masing-masing juga menikmatinya udara bagus. Kalau udara jelek, ya masing-masing juga kena. Jadi sama-sama,” kata dia.
Setelah asap kebakaran hutan dan lahan sempat mencapai Singapura, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut indeks pencemaran udara (ISPU) di Sumatera mulai membaik. Hal ini disebabkan oleh hujan yang mengguyur rata di wilayah Riau dan sekitarnya.
"Semua pengukuran di bawah 50 psi. Sedangkan di Rokan Hilir, Bengkalis, dan Palembang pada level baik hingga sedang," katanya, Selasa (30/8).
Namun, berdasarkan pantauan udara dengan pesawat terlihat kebakaran hutan dan lahan masih cukup banyak terjadi. Kebakaran hutan di Kecamatan Sujud Kabupaten Rokan Hilir masih berlangsung. Asap tebal masih terpantau menyebar ke bagian utara.
Sujud mengalami kebakaran yang paling luas di Riau. Diperkirakan lebih dari 50 hektar lahan terbakar. Begitu juga di Kecamatan Rantau Bais Kab Rokan Hilir, lahan seluas 40 hektar terbakar. Di daerah lain tedapat di Tasik Serai Kecamatan Pinggir Kab Bengkalis, Kec Bukit Batu Kab Bengkalis dan Rimbo Panjang Kab Kampar masih terdapat lahan yang terbakar.