Rabu 31 Aug 2016 10:43 WIB

PMI akan Bangun Pabrik Kantong Darah di Jabar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
 Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menyusun kantong darah di ruangan pendingin kantor PMI, Jakarta Pusat (4/2). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menyusun kantong darah di ruangan pendingin kantor PMI, Jakarta Pusat (4/2). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tahun ini, PMI berencana membangun pabrik di Jawa Barat, yakni pabrik kantong darah di Bekasi dan tempat pengolahan plasma darah di Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung.‬

‪"Kantong darah itu kita harus impor. Kita mau bikin sendiri," ujar Ketua Pelaksana Harian Palang Merah Indonesia (PMI) Ginandjar Kartasasmita di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa petang (31/8).

‪Menurut Ginandjar, rencananya pabrik tersebut akan dibangun dengan menggandeng Green Cross Medical Science Corps asal Korea Selatan. ‪Sementara untuk pembangunan tempat pengolahan plasma darah, kata dia, PMI sudah menyiapkan lahan seluas tiga hektar. Rencananya pembangunan tersebut akan dikerjasamakan dengan PT Biofarma.‬

‪"Plasma darah nanti diolah jadi bahan-bahan kimia. Itu dibikin di Dago kerja sama dengan Biofarma. Nanti mereka (Biofarma) yang mencari dananya," katanya.‬

Khusus untuk Unit Transfusi Darah (UTD) milik Palang Merah Indonesia (PMI), kata Ginandjar, banyak yang belum standar. Dari total 220 Unit Transfusi Darah (UTD) milik Palang Merah Indonesia (PMI),  baru 12 UTD saja yang telah memiliki standar dan mampu mengelola plasma darah atau fraksinasi secara baik. Sementara sisanya perlu ditingkatkan.‬ ‪PMI menargetkan, kata dia,  dalam dua tahun dapat lebih banyak lagi UTD yang mampu melakukan pengolahan plasma darah.‬

‪"Kita ada 220 UTD, tapi cuma ada 12 UTD yang bisa mengolah plasma darah. Ini harus kita tingkatkan selama dua tahun ini," katanya.

‪Selain itu, kata dia, untuk memenuhi kebutuhan kantong darah, PMI juga harus mengimpornya dari sejumlah negara. Kebutuhannya mencapai empat juta kantong darah atau 2 persen dari total penduduk Indonesia setiap tahunnya.‬

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement