REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Terminal merupakan salah satu perwajahan kota. Sejak tahun lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah diminta, khususnya oleh Presiden Joko Widodo untuk melakukan penataan kembali terminal yang ada, salah satunya terminal Baranangsiang. Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda Kota Bogor Lorina Damastuti mengatakan, pihaknya terus berupaya melakukan penataan.
"Kemarin sudah dihitung jumlah pedagang di sana, nanti biar terminal punya food court atau bahkan mal," kata Lorina di Balaikota Bogor, Selasa (30/8).
Tak tanggung-tanggung, Lorina berharap terminal di Kota Bogor bisa mencontoh sistem terminal salah satunya seperti yang ada di Jerman. Selama ini, kata dia, terminal di Indonesia cenderung belum tersistem dengan baik. Seperti halnya menyoal jadwal keberangkatan bus.
Pada akhirnya, terminal yang multifungsi, bisa mengurangi pergerakan orang, karena seluruh kebutuhan sudah tersedia seperti untuk melakukan aktivitas belanja, makan dan menjadi ruang tunggu menyenangkan.
"Jadi kalau terminal itu harus terjadwal, bus berangkat jam sekian misalnya, kalau nggak seperti itu kita nggak akan maju, kita bisa mencontoh terminal dengan sistem seperti di Hamburg Jerman yaitu transfer point bukan terminal," lanjut dia.
Tak hanya memperbaiki dan memperjelas sistem, penataan di sini juga termasuk meniadakan calo, menigkatkan ketertiban dan mengoptimalkan para operator terminal.
"Termasuk Angkot juga harus terjadwal, nggak ngetem lama misalnya, untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat juga," tambahnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika