Kamis 28 Apr 2022 14:32 WIB

15 Bus Mudik Gratis Berangkat dari Terminal Baranangsiang

Dari 15 unit bus itu, ada kuota sekitar 450 penumpang berangkat ke 14 tujuan berbeda

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Pelepasan bus mudik gratis dari Terminal Baranangsiang oleh Forkopimda Kota Bogor dan Kemenhub, Kamis (28/4).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Pelepasan bus mudik gratis dari Terminal Baranangsiang oleh Forkopimda Kota Bogor dan Kemenhub, Kamis (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 15 unit bus mudik gratis program Kementerian Perhubungan (Kemenhub), diberangkatkan dari Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Kamis (28/4). Dari 15 unit bus tersebut, ada kuota sekitar 450 penumpang yang berangkat ke 14 tujuan berbeda.

Kasubdit Angkutan Multi Muda Dir Angkutan Jalan Perhubungan Darat, Iman Sukandar, menyebutkan pemberangkatan 15 bus tersebut dilakukan secara bertahap. “Untuk Kota Bogor saat ini diberangkatkan 15 bus dengan kuota tersedia 450 peserta mudik di Terminal Baranangsiang, dan akan diberangkatkan aecara bertahap dalam rangka menghibdari kerumunan karena Covid-19,” ujar Iman di Terminal Baranangsiang, Kamis (28/4). 

Baca Juga

Iman menjelaskan, program mudik gratis bertajuk ‘Mudik Aman dan Mudik Sehat’ ini merupakan salah satu program Kemenhub, untuk mengurangi tingkat kecelakaan dan kemacetan lalu lintas jelang Lebaran. Hal ini pun ternadi seiring dengan meningkatnya penggunaan sepeda motor untuk mudik.

Ia menambahkan, program mudik gratis pada 2022 ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan. Selain itu, motor para pemudik bisa dibawa dengan truk.

“Adapun tujuan mudik dalam program ini ada 22 kota tujuan di Pulau Jawa dengan kuota total di Jabodetabek sebanyak 20.580 pemudik. 1.920 motor diangkut menggunakan truk,” imbuhnya

Inspektorat Jenderal Kemenhub, I Gede Pasek, mengatakan satu bus mudik gratis diisi dengan maksimal 30 orang. Meski dalam satu bus bisa diisi 40 orang. “Karena kita masih mengacu kepada protokol kesehatan. Jika tadi keliatan masih yang kosong bukan kosong tapi dalam rangka protokol kesehatan,” jelasnya.

Senada dengan Iman, I Gede Pasek mengatwkan, program Mudik Aman dan Mudik Sehat ini bertujuan mengurangi pemudik yang menggunakan sepeda motor. Pertama untuk mengurangi macet, kedua juga mengurangi kemungkinan kecelakaan lalu lintas.

Dari segi presentase, menurutnya progeam ini belum mengurangi jumlah pemudik yang signifikan. “Kalau hanya 20 ribu dibandingkan dengan angka dari litbang kami lebih dari 80 juta, memang kecil. Tetapi, minimal pemerintah sudah memberikan suatu perhatian edukasi kepada masyarakat supaya tidak menggunakan motor tapi gunakan kendaraan umum,” tegasnya.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengatakan program Mudik Aman dan Mudik Sehat ini, bisa memicu masyarakat agar menjalankan mudik yang aman.  Sebab, tujuan mudik gratis ini tak hanya berpusat pada gratisnha saja. Tetapi ada misi tujuan utama yang tersirat untuk keselamatan masyarakat.

“Sebetulnya kan tidak ada kewajiban langsung bagi pemerintah memberikan gratis, tetapi model ini bisa direplikasi masuarakat juga punya inisiatif sendiri untuk motor tidak bisa dibawa. Kalaupun dibawa bisa dinaikan ke kereta atau bus,” jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement