REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nadjamuddin Ramly mengatakan akan melakukan pembatasan jumlah pengunjung yang naik ke pelataran Candi Borobudur.
"Kami akan melakukan pembatasan jumlah pengunjung yang boleh naik ke pelataran Candi Borobudur, karena sebenarnya beban candi tersebut hanya boleh dinaiki oleh 15 pengunjung dalam waktu bersamaan," ujar Nadjamuddin, Selasa (30/8).
Pada kenyataannya, pengunjung yang naik ke candi tersebut mencapai ratusan orang. Jika dibiarkan maka dikhawatirkan umur candi tersebut tidak bertahan lama.
"Beberapa waktu lalu, perusahaan minuman Redbull membuat video klip di Borobudur tanpa izin. Kami sudah melayangkan protes dan mereka meminta maaf, sebagai sanksinya, mereka melakukan aksi sosial," tambah dia.
Selain pembatasan jumlah kunjungan, Kemdikbud akan membuat zona penyangga di candi Borobudur dan Prambanan. Hal itu bertujuan untuk menjaga warisan dunia agar bisa tetap bertahan.
Dia mengakui menjaga Candi Borobudur dan Prambanan yang ditetapkan sebagai situs warisan dunia sejak 25 tahun yang lalu, bukan perkara mudah.
"Banyak yang buang sampah sembarangan, buang puntung rokok sembarang, syuting tanpa izin, bahkan ada yang buang kecil di kawasan candi" katanya.