REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa hari terakhir, pesan berantai seputar fenomena bulan purnama ganda kembali ramai di jejaring media sosial. Peneliti astronomi dan astrofisika LAPAN, Thomas Djamaluddin, membantah kabar yang beredar tersebut.
"Itu kabar bohong (hoax) yang berulang setiap 27 Agustus sejak 2003," kata Thomas Djamaludin, kepada Republika.co.id, Selasa (30/8).
Thomas menjelaskan, oposisi atau purnama Mars terdekat memang pernah terjadi pada 27 Agustus 2003 silam. Fenomena ini baru akan terjadi lagi pada 31 Juli 2018, itu pun tidak sedekat 27 Agustus 2003.
Pada 27 Agustus 2003, Mars purnama menjadi objek malam paling terang ketiga sesudah bulan purnama dan Venus purnama (bintang kejora). Thomas menerangkan, Mars purnama 27 Agustus 2003 merupakan rekor penampakan yang hanya terjadi sekali seumur hidup. Tidak mungkin ada manusia mengalaminya dua kali.
Jarak Mars mencapai titik terdekat dengan bumi pada 27 Agustus 20013 pukul 16.51 WIB, sejauh 55.758.006 km. Inilah jarak terdekat selama hampir 60 ribu tahun dan hanya akan berulang setiap 284 tahun sekali.
Menurut perhitungan orbit planet-planet di tata surya, jarak terdekat terakhir kali tercatat pada tahun 57.517 SM. "Jarak terdekat berikutnya baru akan terjadi lagi pada 28 Agustus 2287," lanjut Thomas.
Ia menambahkan, setiap 15–17 tahun sekali sebenarnya planet Mars mencapai titik terdekat dengan bumi. Namun, tidak sedekat pada 27 Agustus 2003. Pada Agustus 1971, jarak Mars dengan bumi sejauh 59 juta kilometer.
Pada September 1988, jaraknya sekitar 63 juta kilometer. Selanjutnya, kata Thomas, pada 31 Juli 2018 mendatang, planet Mars diperkirakan akan berjarak 57,7 juta kilometer dengan bumi.