Kamis 25 Aug 2016 22:20 WIB

La Nina Diprediksi Bertahan Hingga Pancaroba

DAMPAK PEMANASAN GLOBAL. Awan mendung menaungi kota Jakarta, Rabu (16/3). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan hampir 43 persen cuaca sekarang dipengaruhi pemanasan global dan selebihnya faktor alam seperti La Nina dan El Nino
Foto: ANTARA/Rosa Panggabean
DAMPAK PEMANASAN GLOBAL. Awan mendung menaungi kota Jakarta, Rabu (16/3). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan hampir 43 persen cuaca sekarang dipengaruhi pemanasan global dan selebihnya faktor alam seperti La Nina dan El Nino

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta memprediksi gangguan cuaca akibat La Nina yang terjadi saat ini masih bertahan hingga beberapa bulan ke depan, termasuk saat masuk pancaroba yang akan dialami mulai September.

"Prediksi kami, kategori La Nina masih lemah. Belum ada potensi menghilang, tapi masih ada hingga beberapa bulan ke depan," kata Koordinator Pos Klimatologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Joko Budiono di Sleman, Kamis (25/8).

Menurut dia, akibat dari itu memang potensi pembentukan awan-awan hujan menjadi ada pada saat kemarau ini. "Namun beberapa hari terakhir seringnya hujan bukan disebabkan dari La Nina. Melainkan ada anomali dinamika laut, berupa naiknya suhu permukaan laut di selatan Jawa. Itu pengaruhnya besar," katanya.

Ia mengatakan, hujan kategori ringan hingga sedang akan dialami paling banyak pada sore dan malam hari. Curah hujan diprediksi antara 25 hingga 50 milimeter. "Pancaroba menjelang akhir September baru mulai masuk. Pertengahan Oktober kemudian memasuki musim hujan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement