Selasa 23 Aug 2016 15:28 WIB

Pengakuan Navias Tanjung, Pembuat Surat Terbuka untuk Jokowi

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Ilham
Ilustrasi surat terbuka
Ilustrasi surat terbuka

Berikut isi surat terbuka Navias Tanjung untuk Presiden Joko Widodo:

1 : Anda terpilih jadi presiden bukan bukan secara cuma2 tetapi memakai biaya negara Rp 7,9 triliun data KPU.

2 : Uang yang ludes sebanyak itu adalah untuk masa jabatan 5 tahun atau 1.825 hari .

3 : Jika dibagi rata uang rakyat di negara ini telah ludes Rp 4,328 miliar per hari. (Empat miliar tiga ratus dua puluh delapan juta rupiah per hari ).

4 : Apa janji Anda pada kami rakyat Indonesia saat kampanye dulu. Ada 66 janji Anda yang dipegang rakyat semua media juga mencatat tidak satu pun Anda tepati.

5 : Hasil survei Indobarometer minggu ini menyatakan Anda telah mengecewakan 95 persen rakyat Indonesia.

6 : Menurut analisa saya, Anda telah melakukan pemborosan uang negara tanpa perhitungan cermat dalam bidang pembiayaan pengeluaran negara, sudah puluhan triliun uang negara ini ludes tanpa mamfaat.

7 : Ada ratusan triliun lagi uang negara ini yang akan hancur atas kebijakan2 anda bakal jadi beban masa depan bangsa.

8 : Sampai ini hari masa jabatan Anda baru berkisar 650 hari , dan utang negara telah bertambah hampir 900 triliun, berarti kehadiran Anda sebagai presiden telah menambah utang negara lebih dari Rp 1,3 triliun setiap hari .

9 : Anda telah menghancurkan kehidupan buruh di negara ini dengan mendatangkan kuli-kuli dari Cina. Apakah ini janji Anda tentang peluang 10 juta lapangan kerja.

10 : Saya mencatat mulai dari Esemka, Kapal Sapi, Tol Laut, Kereta Cepat, Traktor Tangan, Kartu-kartu Aladin, adalah pemborosan sia-sia dan Bushit semua.

11 : Saya Navias Tanjung 9 tahun lebih tua daripada Anda menyampaikan ini pada Anda karena cemas melihat kondisi negara saat ini yang terparah sepanjang sejarah.

12 : Jika Anda selaku presiden berpendapat ini pencemaran untuk Anda silakan gugat saya secara hukum, saya nonpartisan, akan saya uraikan seluruh kebijakan-kebijakan Anda di depan rakyat di pengadilan secara rinci agar mereka jadi juri sebuah kebenaran.

(ttd Navias Tanjung 11/08/16)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement