REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG BALAI -- Satu kapal yang membawa pakaian bekas selundupan dan satu kapal kecil penampungnya diamankan petugas patroli Bea Cukai Teluk Nibung, Sumatra Utara. Petugas sempat mendapat perlawanan dari massa bayaran penyelundup.
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Teluk Nibung, Fuad Fauzi mengatakan, kapal penyelundup pakaian bekas dari Malaysia tersebut diamankan di perairan Asahan, Senin (22/8) dinihari. Petugas yang menemukan sebuah kapal berusaha mendekat dan menangkap para awak kapal.
"Tapi petugas mendapat perlawanan dari puluhan massa yang ada di kapal dengan lemparan bom molotov, petasan dan obor," kata Fuad, Senin (22/8).
Akibat kejadian tersebut, Fuad menyebut, seorang petugas Bea Cukai mengalami cedera pada kakinya akibat terjepit saat merapat ke kapal penyelundup. Seorang petugas lain pun mengalami cedera di tangan dan kaki akibat terkena petasan.
Tak hanya melakukan perlawanan, para awak kapal pun membakar kapal mereka sendiri. Puluhan anak buah kapal (ABK) ini kemudian terjun ke laut untuk menghindari petugas.
"Jadi bukan karena insiden. Tapi mereka yang membakar kapalnya sendiri. Kita berusaha mendekat tapi nggak bisa karena api sudah membesar," ujar Fuad.
Petugas kemudian berusaha menyelamatkan ABK yang terjun ke laut. Namun, mereka tetap tidak mau naik ke kapal petugas.
"Kami sudah coba selamatkan massa yang terjun ke laut. Tapi tidak ada yang mau diselamatkan kecuali satu orang. Akhirnya kami cari lagi kapal langsiran dan ketemu. Kita tarik ke pelabuhan Teluk Nibung," kata Fuad.
Dalam penangkapan tersebut, petugas mengamankan satu nahkoda, dua ABK nelayan yang sedang memindahkan pakaian bekas dan seorang ABK yang diselamatkan setelah terjun ke laut. Selain itu, petugas juga menyita 23 karung pakaian bekas dari kapal nelayan yang digunakan untuk melangsir dari kapal induk yang dibakar.
Saat ini, Fuad mengatakan, empat pelaku penyelundupan tersebut berikut barang buktinya telah dibawa ke kantor Bea Cukai Teluk Nibung untuk tindakan lebih lanjut.
Pengungkapan aksi penyelundupan oleh massa bayaran ini sering kali terjadi di perairan Asahan, Sumut. Para penyelundup biasanya menggunakan massa bayaran dan mempersenjatai mereka dengan bom molotov, petasan, obor, dan senjata tajam untuk menakuti petugas. n Issha Harruma