Jumat 19 Aug 2016 16:09 WIB

Udara Malam di Pontianak Mulai tidak Sehat

Kondisi di Pontianak (Ilustrasi).
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Kondisi di Pontianak (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK  -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu menyatakan, kondisi udara di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, pada malam hari, yakni mulai pukul 21.00 WIB hingga pagi hari pukul 10.00 WIB, mulai tidak sehat akibat tercemar kabut asap.

"Kualitas udara mulai pukul 21.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB sudah masuk kategori tidak sehat dan berbahaya bagi kesehatan," kata Sidiq Handanu di Pontianak, Jumat (19/8).

Sidiq mengimbau, kepada warga Kota Pontianak agar mengurangi aktivitas pada malam hari, kalau memang tidak begitu penting. "Kalaupun harus ke luar rumah sebaiknya menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut dalam mencegah masuknya partikel-partikel debu melalui saluran pernapasan," ujarnya.

Sementara, kepada anak-anak dan balita sebaiknya juga harus lebih diperhatikan, dengan menjaga pola makanan dan minuman yang sehat. "Kalau ada tanda-tanda ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) agar segera dibawa langsung ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan lainnya," katanya.

Dalam kesempatan itu, Kadinkes Kota Pontianak menambahkan, hingga saat ini belum terjadi peningkatan kasus ISPA atau masih normal, meskipun udara mulai berkabut dampak dari kebakaran hutan dan lahan di kabupaten/kota lainnya di Kalbar.

Sementara itu, di tempat terpisah, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Supadio Pontianak, Dodo Gunawan mengatakan, jumlah titik api di Kalbar kian menurun dan diharapkan ke depan tidak ada lagi titik api. "Beberapa pekan lalu memang jumlahnya mencapai 100 lebih, tapi sekarang sudah mulai menurun," katanya.

Dari pantauan sensor MODIS saat ini sudah terdeteksi 14 titik api yang tersebar di enam kabupaten/kota di Kalbar, diantaranya di Kabupaten Kapuas Hulu enam titik api, Ketapang dua titik api, Melawi satu titik api, Sambas satu titik api, Sanggau tiga titik api, dan Kota Singkawang satu titik api.

Gunawan mengatakan, kondisi cuaca di Kalbar saat ini sudah memasuki musim kemarau, namun kondisi ini tidak berdampak pada ativitas masyarakat serta belum membahayakan kesehatan masyarakat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement