Kamis 18 Aug 2016 16:47 WIB

JK Minta Filipina Berupaya Bebaskan Sandera

Rep: Dessy Suciati/ Red: Angga Indrawan
Jusuf Kalla
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta pemerintah Filipina agar berupaya semaksimal mungkin membebaskan seluruh sandera WNI yang diculik oleh kelompok bersenjata. JK pun mengatakan pemerintah tidak dapat mengintervensi pemerintah Filipina dalam upaya pembebasan para sandera WNI.

"Tentu tetap diusahakan, ini kan seperti selalu yang saya katakan, ini kan di Filipina, jadi kan kita minta Filipina berusaha dengan baik. Karena sama apabila ada masalah di Indonesia tentu yang berupaya Indonesia juga," jelas JK di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (18/8).

Terkait adanya ancaman pemenggalan terhadap korban penculikan oleh kelompok Abu Sayyaf tersebut, JK menilai ancaman-ancaman tersebut memang selalu ada. Setiap pelaku penyanderaan selalu memberikan ancaman untuk mendapatkan tebusan.

"Kan selalu begitu saja, orang penyandera selalu mengancam, di manapun di dunia ini selalu begitu," kata JK.

Seperti diketahui, satu WNI Anak Buah Kapal (ABK) Charles, Muhamad Sofyan, yang disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf di selatan Filipina berhasil membebaskan diri. Muhammad Sofyan merupakan salah satu dari tujuh ABK Tugboat Charles yang dibajak kelompok bersenjata di perairan Sulu, selatan Filipina, pada 20 Juni 2016. 

Sementara itu, terduga militan Abu Sayyaf mengancam akan memenggal kepala pemuda Filipina yang mereka culik di Sulu, jika permintaan uang tebusan tak dibayar. Perkembangan terbaru ini menyusul laporan sandera asal Indonesia yang berhasil melarikan diri dari kelompok militan itu pada Rabu (17/8).

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement