Selasa 16 Aug 2016 21:47 WIB

Menteri Nahrowi Harap Gloria Inspirasi Pemuda Indonesia

Sejumlah pelajar menggelar aksi solidaritas untuk mendukung teman satu sekolah mereka Gloria Natapraja Hamel, anggota Paskibrka yang batal tampil pada Upacara Peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI di Istana Negara, di Sekolah Islam Dian Didaktika, Cinere,
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Sejumlah pelajar menggelar aksi solidaritas untuk mendukung teman satu sekolah mereka Gloria Natapraja Hamel, anggota Paskibrka yang batal tampil pada Upacara Peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI di Istana Negara, di Sekolah Islam Dian Didaktika, Cinere,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengharapkan semangat calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Gloria Natapradja Hamel yang gagal menjadi Paskibraka karena masalah kewarganegaraan, menginspirasi pemuda dan pemudi Indonesia.

"Saya harap dengan sikap Gloria yang terus bersemangat dan tidak putus asa menggapai cita-cita masa depannya pascakeputusan yang berat itu, menginspirasi anak muda Indonesia yang juga tidak boleh patah semangat," kata Imam di Gedung Kemenpora, Jakarta, Selasa (16/8).

Imam juga mengatakan meski Gloria tidak bisa menjadi bagian dari pasukan pengibar, posisi yang ditinggalkannya tidak akan digantikan oleh orang lain sehingga jumlah anggota Paskibraka yang harusnya 68, kini hanya 67 setelah dara berdarah Sunda-Prancis itu digugurkan.

Baca: Belajar dari Kasus Gloria, Kemenpora Revisi Aturan Paskibraka

"Jadi nanti Gloria akan ke istana dan menyaksikan rekan-rekannya menjalankan tugas, dan untuk posisi tidak akan digantikan orang lain, waktu juga sudah sempit, namun kinerja Paskibraka tidak akan terganggu," ujarnya.

Gloria Natapradja Hamel digugurkan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang akan bertugas di upacara peringatan hari kemerdekaan RI ke-71 di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 17 Agustus 2016. Gloria yang merupakan anak dari hasil pernikahan campuran dari ibu seorang WNI dan ayah yang berkewarganegaraan Prancis, awalnya sudah lolos seleksi di Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Ia digugurkan karena memiliki paspor Prancis sehingga dia dianggap bukan warga Indonesia. Ketika ditanya mengenai aturan Paskibraka untuk selanjutnya apakah akan mensyaratkan harus warga Indonesia dari ayah dan ibu yang berdarah Indonesia atau lebih fleksibel, Imam tidak menanggapi.

"Kita selesaikan ini dulu nanti setelah selesai 17 Agustus, kita akan evaluasi bagaimana selanjutnya," ujar Imam.

Gloria yang ditemui di tempat yang sama, mengatakan meski dirinya sedikit kecewa atas keputusan tersebut, dia tidak mau terus tenggelam dalam kesedihan dan akan terus maju menggapai cita-citanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement