REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pemerintah terus mendorong penyelesaian konflik internasional secara damai. Pemerintah pun juga menyerukan toleransi dan perdamaian dalam berbagai pertemuan dengan negara-negara Arab dan Amerika Serikat.
"Indonesia terus terlibat aktif dalam mendorong penyelesaian perselisihan di Laut Tiongkok Selatan melalui negosiasi dan upaya damai pasca-penetapan Mahkamah Arbitrase Internasional di Den Haag. Kita juga mendorong penuntasan perang saudara di Suriah secara damai serta pemenuhan hak-hak kemerdekaan rakyat Palestina," kata Jokowi dalam pidatonya dalam Sidang Tahunan Bersama DPR/DPD di Gedung Nusantara, di DPR, Jakarta, Selasa (16/8).
Lebih lanjut, ia mengatakan, dengan diplomasi yang semakin kuat dapat membantu pemerintah mempercepat penjajakan berbagai kerjasama pedagangan internasional dan mempertimbangkan partisipasi Indonesia di TransPacific Partnership Agreement (TPPA), Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), dan lain-lain.
Di sisi lain, pemerintah, kata Jokowi, juga berupaya meningkatkan kualitas perlindungan WNI di luar negeri. Hingga akhir Juli 2016, Jokowi mengklaim pemerintah telah berhasil menyelesaikan 7.555 kasus WNI di luar negeri. Tak hanya itu, dalam kurun waktu yang sama, sebanyak 23.651 TKI pun telah mendapatkan fasilitas untuk dapat kembali ke tanah air.
"Kita (juga) berhasil membebaskan 14 WNI yang disandera kelompok bersenjata di Filipina Selatan. Melalui diplomasi pula, 2 WNI yang disandera di Papua Nugini berhasil dibebaskan," tambah Jokowi.