REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebutkan sebanyak 93 titik panas kini tersebar di daratan Sumatra. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru, Selasa (16/8) mengatakan titik panas tersebut terdeteksi berada di Riau 74 titik, Sumatra Utara 15 titik dan Aceh empat titik.
"Pantauan satelit pagi ini, titik panas tidak berubah dibandingkan pada Senin (15/8) sore. Baik wilayah sebaran maupun jumlah titik panas di daratan pada tiga provinsi di Sumatra dengan total berjumlah 93 titik," katanya.
Ia mengatakan hal itu setelah melihat jumlah sebaran titik panas di Sumatra berdasarkan data yang di rilis oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dari pantauan sensor modis satelit Terra dan satelit Aqua. Menurutnya, ke-74 titik panas di Riau tersebut tersebar pada tujuh kabupaten/kota seperti di Rokan Hilir yang merupakan daerah konsentrasi dengan terdeteksi 46 titik, Rokan Hulu terpantau 11 titik panas, disusul Dumai dan Bengkalis sama-sama berbagi sumbangan lima titik, Siak empat titik, Kepulauan Meranti dua titik dan Kampar satu titik.
Dari 74 titik panas, tambahnya, 45 titik di antaranya merupakan titik api yang memiliki tingkat kepercayaan di atas 70 persen. Atau pertanda potensi kebakaran kemungkinan terjadi pada lima daerah. "Seperti terdeteksi Rokan Hilir 27 titik, Rokan Hulu 10 titik, Dumai dan Bengkalis sama-sama berbagi tiga titik, terakhir Kepulauan Meranti dua titik," ucap Slamet.
Kepolisian Daerah Riau bagian dari Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) Kebakaran Hutan dan Lahan menyebut, sedikitnya 230 hektare lahan perusahaan perkebunan dan hutan tanaman industri di Kabupaten Rokan Hulu telah terbakar sejak awal pekan ini. Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo dalam keterangan mengatakan, dari total luas lahan terbakar tersebut diantaranya adalah milik PT Andika Permawat Sawit Lestari (APSL). "Tercatat 200 hektare lahan di perusahaan tersebut terbakar," katanya.
Dia membeberkan PT APSL bergerak pada bidang perkebunan kelapa sawit memiliki lokasi di Dusun III Kasang Salak, Desa Bonai, Kecamatan Bonai Darussalam, Rokan Hulu. Selain itu, lanjutnya, kebakaran juga terpantau di lahan milik PT Bina Daya Bentala yakni sebuah perusahaan yang bergerak di bidang hutan tanaman industri.
"Luas lahan terbakar di perusahaan ini berkisar 60 hektare. Tapi informasi dari kepolisian menyebutkan 30 hektare lahan milik perusahaan dan sisa dikuasai oleh warga setempat," katanya.