REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dalam pertemuan dengan pengelola Kawasan Industri Jababeka Cikarang Bekasi, Jawa Barat, membentuk Tim Pengembangan Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit (LRT) dalam rangka konektivitas angkutan umum.
"Pembentukan Tim Pengembangan LRT Cikarang Jababeka ini sesuai dengan fungsi BPTJ sebagai dirigen dalam mengkoordinasikan, mengintegrasikan, mengelola dan memfasilitasi pembangunan transportasi di Jabodetabek," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan BPTJ Eddy Gunawan di Bekasi, Senin (15/8).
Menurut dia, saat ini total perjalanan dari pinggiran ke Jakarta mencapai 47,5 juta perjalanan per hari dan lebih dari 70 persennya atau sekitar 34 juta berasal dari Bekasi dan sekitarnya. Kebanyakan perjalanan dari Bekasi ke Jakarta atau sekitar 60 persennya merupakan angkutan barang dari koridor Cikarang-Cikampek menuju Tanjung Priok.
Banyak jumlah perjalanan tersebut berimbas pada kemacetan luar biasa dari dan menuju Jababeka, mulai pagi hingga malam hari. "Ini karena Jababeka merupakan salah satu pusat industri, Jababeka berperan penting dalam menggerakkan perputaran ekonomi di Bekasi dan masyarakat banyak yang menjadi sumber daya di sana," katanya.
Bahkan sektor industri merupakan penghasil pendapatan dasar regional bruto (PDRB) dominan yang dihasilkan di Kabupaten Bekasi. Ia menambahkan hal itu menjadi pertimbangan penting bagi BPTJ untuk memberikan dukungan pembangunan LRT yang rencananya akan dilanjutkan dari trase Bekasi Timur menuju Cikarang dengan Jababeka sebagai inisiatornya.