Ahad 14 Aug 2016 09:46 WIB

'AS Pernah Menyebut Adi Sasono Indonesia's Most Dangerous Man'

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bayu Hermawan
Pelayat membaca Alquran Surah Yasin di depan jenzah Adi Sasono di Kediaman Pondok Labu, Jakarta, Sabtu (13/8).
Foto: Wihdan HIdayat/Republika
Pelayat membaca Alquran Surah Yasin di depan jenzah Adi Sasono di Kediaman Pondok Labu, Jakarta, Sabtu (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengaku terkejut dengan kabar wafatnya Adi Sasono, Mantan Menteri Usaha Kecil dan Koperasi pada masa kepemimpinan Presiden Republik Indonesi BJ Habibie, dan juga Pendiri Republika tersebut. Ia menyatakan kagum dengan sosok almarhum Adi Sasono.

Setya mengatakan belum pernah mendengar riwayat penyakit almarhum, karena selama Adi Sasono memang tidak pernah mengeluh tentang apapun, termasuk kondisi kesehatannya kepada orang lain terutama sahabat-sahabatnya.

''Saya sangat terkejut mendengar dari beberapa sahabat dan media massa malam tadi, bahwasanya Beliau ternyata tengah melawan beberapa penyakit, dan pada hari Rabu sempat dibawa ke Rumah Sakit oleh keluarga, namun akhirnya meninggalkan kita semua kemarin sore tadi (sabtu),'' katanya dalam keterangan persnya, Sabtu (13/8) malam.

Secara pribadi, Setya mengenal almarhum sebagai sosok Pemimpin yang amanah serta bertanggung jawab, berani serta tegas dalam mengambil keputusan untuk kepentingan Rakyat dan Negara. Meski, keputusan tersebut terkadang tidak populis atau ditentang oleh pihak atau kelompok tertentu.

Mantan Ketua DPR RI itu teringat almarhum pada tahun 1999 dijuluki sebagai orang yang paling berbahaya di Indonesia oleh media Amerika, salah satunya surat kabar The Washington Post dengan menyebut Adi Sasono sebagai 'Indonesia's Most Dangerous Man'.

Setelah almarhum yang saat itu hanya menjabat sebagai Menteri Usaha Kecil dan Koperasi, mengambil keputusan berani kala itu dengan mengeluarkan kebijakan 'Ekonomi Rakyat', yang melawan hegemoni kaum konglomerat komersial yang saat itu di kenal sebagai kaum borjuis, dimana mereka menguasai perekonomian, dengan mengutamakan Koperasi dan UKM yang dikelola oleh Negara dan di jalankan oleh rakyat.

Atas keberanian melawan kaum borjuis yang menguasai kondisi perekonomian saat itu, Nama Adi Sasono langsung dikenal sebagai pejuang ekonomi kerakyatan karena sangat peduli dengan kondisi ekonomi Rakyat Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri.

''Beliau juga kita kenal sebagai sosok pemimpin yang penuh inspiratif dan komunikatif, dengan kepribadian yang sederhana dan bersahaja. sehingga, siapapun akan senang jika dekat atau berteman dengannya,'' ujarnya.

''Beliau orang baik, Insya Allah Husnul Khatimah dan Allah SWT sangat menyayangi orang-orang baik, sehingga Beliau dipanggil lebih dahulu oleh Allah SWT,'' ucap Setnov

Ia mengajak semua orang untuk berdoa, semoga Allah SWT mengampuni dosa dan khilaf, dan menerima seluruh amal ibadah akmarhum selama hidup didunia. Agar mendapatkan tempat yang layak disisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan iman agar tabah menghadapi kepergian Almarhum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement