REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyesalkan peristiwa pemukulan terhadap seorang guru di Makassar oleh siswa dan orang tuanya. Menurut dia, profesi seorang guru seharusnya dihormati oleh para siswanya.
"Pukul di Makassar, jadi tentu kita sesalkan. Di Makassar itu ada suatu ajaran zaman dulu, sampai-sampai bagaimana guru itu harus dihormati begini, mencela atap rumah guru pun jangan, jangan sampai ada murid mencela atap rumahnya guru, apalagi memukul, wah itu dosa besar dari sisi kejahatan besar," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (12/8).
Ia menjelaskan, pada beberapa tahun lalu, tindakan guru memukul siswanya masih dinilai wajar dan menjadi hal yang biasa. Namun, kini terdapat aturan di mana guru dilarang memukul anak didiknya.
JK pun menyerahkan pada proses hukum terkait tindakan orang tua dan siswa tersebut. "Jadi apapun pasti salah dan di Makassar polisi sudah mengambil tindakan baik muridnya dan orangtua murid itu sudah ditahan di kepolisian karena tindakannya," kata dia.
Seperti diketahui, Dasrul, seorang guru gambar SMK Negeri 2 Makassar, Sulawesi Selatan, dilaporkan telah dianiaya oleh Adnan Achmad, orang tua salah seorang siswa kelas XI sekolah itu pada Rabu (10/8) lalu.