REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan tidak marah dengan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dianggap menghina Surabaya. Padahal, dalam video yang diunggah Pemprov DKI di situs Youtube berdurasi 20 menit, tidak ada penyataan Ahok yang menghina atau meremehkan Surabaya.
Risma menjelaskan, pernyataannya yang menanggapi pemberitaan media terkait pernyataan Ahok untuk mewakili agar warga Surabaya tidak terprovokasi. “Saya berharap warga Surabaya tidak terpancing emosi. Kalau masih percaya saya pemimpinnya, saya yang akan selesaikan,” kata Risma kepada wartawan seusai menerima kunjungan tim Wahana Tata Nugraha (WTN) di ruang kerjanya, Jumat (12/8).
Risma menyatakan, pernyataannya pada Kamis (11/8) malam tidak menyatakan kemarahan. Melainkan agar warganya tidak bertindak sendiri. IA juga tidak ingin antardaerah terjadi ketegangan. “Musuh kita bukan orang Jakarta, bukan orang Bandung, bukan orang Semarang. Musuh kita sebenarnya ya Masyarakat Ekonomi Asean itu. Kalaua warga Surabaya Insya Allah bisa saya kendalikan,” ungkap Risma.
Dalam video yang diunggah Pemprov DKI tersebut, Ahok justru memuji kinerja Risma yang telah membenahi Kota Surabaya. “Makanya kita mau belajar ke Bu Risma, Bu Risma menata [trotoar] itu butuh tahun yang lama. Bu Risma kebetulan jadi Kepala Dinas Pertamanan, lalu Bappeda bisa anggarin, lalu wakil wali kota, lalu Wali kota lima tahun, itu sudah di atas 10 tahun. Di Jakarta ada 2.700 kilometer trotoar, kasih saya waktu saya beresin,” ujar Ahok.
Menit-menit selanjutnya Ahok menyatakan jika Jakarta membutuhkan banyak orang yang sudah teruji, agar masyarakat tidak seperti membeli kucing dalam karung. Ahok ingin agar nantinya debat calon kepala daerah DKI seharusnya membahas inovasi-inovasi yang telah dilakukan.
“Kayak tadi dia [wartawan] bilang Jakarta beda banget sama Surabaya, Surabaya trotoarnya udah rapi Jakarta belum, itu yang sehat, kita akan jelaskan kepada masyarakat, Surabaya itu cuma Jakarta Selatan, itu beda. Misal kalau cuma Jakarta Pusat cuma tengah kota bagus enggak? bagus,” kata Ahok.