REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menyatakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) perlu memiliki berbagai unit usaha yang lain. Pengembangan unit usaha BUMDes ini harus dikerjasamakan dengan pihak perbankan dan swasta.
Menurut Eko, ada berbagai sektor yang bisa dimanfaatkan BUMDes. Salah satunya pertanian. Misalnya, lanjut dia, dengan membangun sarana pascapanen seperti resi gudang. Resi gudang untuk penyimpanan hasil produk pertanian seperti beras, bisa dibangun melalui kerjasama dengan perbankan.
"Jadi yang bangun resi gudang ini perbankan. Bikin gudang di tiap desa. Paling tidak bisa menampung 50 ton beras. Sehingga setelah panen bisa langsung diserap dan disimpan di resi gudang yang dibikin BUMDes bersama perbankan," ujar dia, saat meninjau BUMDes Sukamenak di Margahayu, Kabupaten Bandung, Jumat (12/8).
Menurut Eko, jika seluruh desa memiliki pemasukan dari pembuatann resi gudang itu, tentu akan ada penghematan dana negara sampai Rp 100 triliun. BUMDes bisa mengajak pengusaha lain untuk saling bekerjasama dalam pembangunan sarana pascapanen.
"Nah deviden dari BUMDes ini harapannya untuk memenuhi kebutuhan desa," ujar dia.
Eko menjelaskan, jumlah seluruh desa di Indonesia mencapai lebih dari 74 ribu desa dengan berbagai keunikan. Pengembangan desa melalui BUMDes harus berdasarkan keunikan yang dimiliki desa masing-masing.
Setelah meninjau Desa Sukamenak, Eko mengakui, infrastruktur di desa tersebut sudah terlihat maju. BUMDes desa tersebut pun memiliki infrastruktur yang memadai. Karena sudah bagus, BUMDes Sukamenak sering dikunjungi pejabat desa dari berbagai daerah lain untuk melihat cara kerja BUMDes Sukamenak.