Kamis 11 Aug 2016 20:06 WIB

Kartu Raskin Elektronik Diuji Coba Awal 2017

Rep: Halimatus Sadiyah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pekerja mengangkut beras miskin (raskin) untuk didistribusikan ke warga (ilustrasi).
Foto: Antara/Aco Ahmad
Pekerja mengangkut beras miskin (raskin) untuk didistribusikan ke warga (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah sedang menyiapkan mekanisme baru untuk menyalurkan subsidi pangan pada masyarakat miskin lewat kartu elektronik. Rencananya, program tersebut akan mulai diuji coba pada awal 2017.

Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan, ide besar penggunaan kartu elektronik sebenarnya agar subsidi bagi masyarakat miskin tetap sasaran. Sebab, penyaluran beras miskin lewat Bulog yang sudah berjalan saat ini memiliki banyak kekurangan, seperti kualitas beras yang buruk, tidak tepat sasaran dan jumlah beras yang seharusnya diterima masyarakat miskin tak sesuai.

Dengan kartu elektronik, masyarakat dapat memilih sendiri jenis beras yang dia inginkan. Kartu nantinya dapat digunakan di toko atau warung yang memiliki alat transaksi elektronik.

"Katakanlah uangnya Rp 100 ribu-Rp 110 ribu per bulan, dia bisa tukarkan ke warung untuk beli beras atau telur. Hanya bisa untuk dua jenis itu," kata Teten pada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (11/8).

Pada tahap uji coba tahun depan, kartu raskin elektronik akan dibagikan pada masyarakat miskin di Pulau Jawa dan sejumlah kota lain di luar Jawa. Pemerintah menargetkan, pada 2018, semua kartu dapat didistribusikan ke 15,5 juta rakyat miskin di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement