Rabu 10 Aug 2016 13:29 WIB

Menteri Darmin: Ada 'Preman' Halangi Daging Murah Masuk Pasar

Rep: Halimatus Sa'diah/ Red: Bilal Ramadhan
 Petugas memeriksa daging sapi segar murah yang akan dilepas perdana di Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (22/7).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Petugas memeriksa daging sapi segar murah yang akan dilepas perdana di Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (22/7). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut ada oknum yang bermain dalam mekanisme pasar di Indonesia. Oknum inilah yang menghalang-halangi masuknya daging impor murah ke pasar.

"Pasar itu kelihatannya gayanya gaya preman. Orang mau masukin barang, dia bisa bilang tidak boleh masuk," kata Darmin pada wartawan, usai menghadap Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (10/8).

Padahal, sambung dia, aturan dari Kementerian Perdagangan yang sebelumnya melarang daging beku masuk pasar ritel telah dibatalkan. Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan justru daging beku masih tak bisa masuk pasar karena ada yang menghalanginya.

Tak hanya dalam kasus daging, sambung Darmin, oknum tersebut juga menghalangi masuknya bawang merah dari Nganjuk ke pasar dengan alasan sudah berlangganan bawang dari Brebes. Kasus seperti ini, menurut dia, mayoritas ditemukan di Jakarta. Kendati begitu, Darmin sendiri mengaku tak tahu siapa pihak yang berlaga seperti preman pasar tersebut.

"Enggak tahu siapa ini premannya, dari mana saya tahu. Artinya saya bilang bahwa produk pangan bisa dihalang-halangi untuk masuk," kata dia.

Untuk mengatasi masalah ini, Darmin menyatakan sudah meminta Menteri Perdagangan menertibkan 'preman-preman pasar' tersebut. Dalam hal ini, Mendag juga diminta bekerjasama dengan gubernur DKI Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement