REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wali Kota Padang, Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah beserta istri memproleh undangan dari ulama besar Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini.
"Wali kota diundang berhaji secara khusus oleh Syekh Chalid Al Hamudi yang berkunjung ke Padang beberapa waktu lalu," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Kota Padang Mursalim Nafis di Padang, Rabu (10/8).
Dia menyebutkan, undangan kepada wali kota itu disampaikan salah satu ulama besar Arab Saudi tersebut melalui telepon langsung. Dalam kutipan percakapannya, Syekh Chalid meminta wali kota dan istri untuk mengirimkan syarat dan dokumen kelengkapan haji seperti foto dan paspor.
Setelah menerima kabar ini, wali kota menyampaikan ucapan terima kasih kepada Syekh yang juga petinggi badan dakwah internasional tersebut. "Sejauh ini belum dipastikan keberangkatan wali kota karena menunggu instruksi langsung dari Arab Saudi," ujarnya.
Sementara itu, Mahyeldi mengharapkan dukungan dari warga atas terpilihnya ikut berhaji melalui undangan dari Arab Saudi. Dia menyatakan, keberangkatannya bersama istri ke Tanah Suci akan dijadikan pemantapan iman dan meminta petunjuk kepada Yang Maha Kuasa untuk terus memimpin kota ini ke depan.
Khususnya dalam mengupayakan pembangunan kota ke depan agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Terkait ajakan Syekh untuk memimpin shalat di Masjidil Haram atau masjid besar di Tanah Suci, Mahyeldi memilih merendah. Menurut dia, untuk menjadi Imam di Masjidil Haram merupakan orang pilihan dan bukan sembarang orang.
Salah satu tokoh masyarakat di Pauh, Syafriadi yang dihubungi Rabu, mengapresiasi diundangnya wali kota Padang berhaji ke Baitullah. Menurut dia, langkah ini tepat sebagai hadiah bagi pemimpin yang telah sering mengupayakan dakwah dalam setiap kegiatan pemerintahan.
"Kami berharap sepulang dari Tanah Suci, Padang lebih memunculkan sisi sisi keislamannya," ujar dia.