Selasa 09 Aug 2016 14:27 WIB

Sungai Ciliwung Diagendakan Jadi Kawasan Ekowisata

Rep: Sonia Fitri/ Red: Dwi Murdaningsih
 Petugas dibantu alat berat mengangkut sampah yang mengendap di Sungai Ciliwung Kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Ahad (3/4). (Republika/Raisan Al Farisi)
Petugas dibantu alat berat mengangkut sampah yang mengendap di Sungai Ciliwung Kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Ahad (3/4). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Masyarakat Peduli Ciliwung (Mat Peci) mengagendakan Sungai Ciliwung sebagai kawasan ekowisata. Agenda tersebut didukung sejumlah pihak swasta dan Pemerintah Daerah.

Langkah tersebut dimulai dari pelaksanaan restorasi sungai pada 2016 di tiga lokasi Sungai Citarum dan Ciliwung. "Pada tahap awal akan dilakukan seluas empat hektare di Sungai Ciliwung dan tujuh hektar di Sungai Cisangkui yang merupakan anak Sungai Citarum," kata Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar dalam siaran pers pekan ini.

Restorasi, lanjut dia, dilakukan berbasis masyarakat dengan konsep mengubah perilaku masyarakat untuk tidak membuang sampah dan limbah ke sungai. Perubahan perilaku dilakukan dengan membuat daerah di sepanjang aliran sungai sebagai ruang publik yang bersih dan indah. Sehingga diharapkan terjadi fungsi pengawasan dan sekaligus pembinaan secara bersama. Sehingga diharapkan masyarakat malu jika membuang sampah dan limbah ke sungai.

KLHK bersama komunitas Mat Peci melakukan pendekatan terhadap masyarakat untuk menjadikan daerah aliran sungai tersebut sebagai ekowisata sungai. Dengan begitu, selain tujuan restorasi sungai tercapai, kegiatan ekonomi masyarakat setempat tumbuh dengan adanya pariwisata.

Salah satu mitra yang mendukung rencana pengembangan ekowisata ini adalah pihak swasta yang peduli terhadap lingkungan. KLHK selain mendukung pembangunan ekowisata juga memfasilitasi kerjasama antara komunitas dengan pihak swasta tersebut.

Kegiatan Ekowisata Sungai akan dikembangkan untuk menjadi daerah percontohan dan tempat edukasi bagi masyarakat dalam peningkatan kualitas air sungai. Di dalam kawasan tersebut akan dilakukan kegiatan Konservasi DAS Ciliwung dan Alam Sekitar melalui penanaman pohon endemic.

Akan dilakukan pula penanaman pohon bambu yang berfungsi membantu dalam melakukan filtrasi dan purifikasi air sungai secara alami. Sehingga, sungai mampu mengendalikan erosi dan sedimentasi serta phyto remediation untuk perbaikan kualitas air sungai.

"Pengolahan air limbah rumah tangga nantinya dilengkapi dengan wetland atau teknologi lainnya dan juga kolam ikan," lanjut dia.

Diagendakan pula pemasangan online-real time monitoring kualitas air Sungai Ciliwung serta Urban – Organic- Farming alias Pertanian Perkotaan. Kegiatan-kegiatan tersebut dibarengi konservasi budaya dan kearifan lokal serta kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement