REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku ingin mengajak kalangan swasta untuk ikut berinvestasi dalam pembangunan sarana transportasi massal "light rail transit" (LRT/kereta ringan) di Jakarta.
"Kami ingin sekali mengajak sebanyak-banyaknya investor untuk berpartisipasi dalam pembangunan LRT di Jakarta. Jadi, tidak pakai anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI saja," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (9/8).
Pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu pun mengaku akan mengajak salah satu perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang perbankan, yakni CIMB Sekuritas untuk berinvestasi dalam pembangunan sarana transportasi masal tersebut.
"CIMB Sekuritas itu kan termasuk salah satu investor terpercaya di kawasan Asia Tenggara. Kebetulan, perusahaan itu ada acara konferensi ke Bali, kemudian mampir ke Jakarta untuk bertemu dengan kami. Saya akan manfaatkan kesempatan itu," ujar Ahok.
Saat kunjungan ke Jakarta, dia berencana mengajak sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI untuk dilibatkan dalam pertemuan tersebut sehingga dapat dilakukan pembahasan secara business to business.
"Yang penting, tugas kami adalah meyakinkan investor, terutama CIMB Sekuritas itu, bahwa Kota Jakarta merupakan tempat yang baik untuk melakukan investasi. Tentu saja kami berharap investor bersedia berinvestasi disini," tutur Ahok.
Dia mengungkapkan dalam pertemuan tersebut, pihaknya akan memberikan pemahaman kepada investor mengenai cara berinvestasi di ibukota, khususnya melalui Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
"Paling tidak, investor tahu dan mengerti seperti apa cara berinvestasi di Jakarta. Kami akan jelaskan bagaimana caranya mengurus perizinan melalui Sistem PTSP. Semua prosesnya akan kami lakukan secara transparan," ungkap Ahok.