REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar politik dari Universitas Jayabaya,Jakarta Igor Dirgantara mengatakan hanya Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang bisa "membujuk" Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk bersedia maju sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Hanya Megawati yang bisa 'membujuk' Risma maju di Jakarta," kata Igor di Jakarta, Selasa (9/8).
Menurut Igor, jika Megawati sudah meminta Risma maju, maka Risma selaku kader PDIP yang baik akan menyanggupi tanpa terkecuali. "Kalau Megawati sudah meminta, Risma pasti mau, tanpa terkecuali," ujar dia.
Igor mengatakan sosok Risma selain berkemampuan/kompeten, juga memegang peranan penting sebagai perekat dalam koalisi kekeluargaan yang dideklarasikan tujuh partai politik yakni PDIP, Gerindra, PKB, PAN, PPP, PKS dan Demokrat.
Dia mengatakan meskipun berupa "koalisi gemuk", tujuh partai ini tidak akan kesulitan menentukan siapa calon yang akan diusung maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Menurut dia, pencalonan dapat diukur dari rasionalitas perolehan kursi masing-masing partai di DPRD.
"Menurut saya, PDIP layak untuk mendapat posisi DKI 1 karena punya 28 kursi, dan Gerindra dengan calonnya Sandiaga Uno di posisi DKI 2, karena Gerindra punya 15 kursi. Tinggal bagaimana ibu Risma menjadi perekat bagi partai lainnya," jelas Igor.
Dia menekankan, koalisi PDIP-Gerindra bak cinta lama bersemi kembali. Koalisi dua partai ini sempat gemilang pada tahun 2012. "Koalisi kedua partai akan semakin kokoh dengan dukungan lima partai politik lainnya. Wujud koalisi gemuk inilah yang paling potensial menciptakan 'head to head' yang bisa berujung kepada kekalahan petahana," jelas Igor.
Sementara itu Risma sendiri belum menyatakan kesediaannya maju di Pilkada DKI Jakarta. Sejauh ini sejumlah pihak ada yang mendukung Risma maju di Jakarta, sementara beberapa lainnya menginginkan Risma tetap memimpin Surabaya.