Senin 08 Aug 2016 16:44 WIB

147 Kasus Pelecehan Anak dan Perempuan Terjadi di Depok

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Angga Indrawan
Kekerasan seksual terhadap anak (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Kekerasan seksual terhadap anak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kasus pelecehan anak dan perempuan dari Januari hingga Juli 2016 mencapai 147 kasus. Tren kekerasan pada anak dan perempuan di Depok setiap tahunnya terus meningkat.

"Kekerasan dan pelecehan terhadap anak dan perempuan di Kota Depok dalam kurun waktu 3,5 tahun terakhir mencapai 827 kasus.," ujar Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Depok, AKP Elly Padiansasri di Mapolresta Depok, Senin (8/8).

Pada 2013, jumlah kekerasan, pelecahan pada anak dan perempuan mencapai 171 kasus, pada 2014 sekitar 244 kasus, pada 2015 mencapai 265 kasus. "Dalam catatan, hampir terjadi setiap hari satu kasus pelecehan dan kekerasan terhadap anak dan perempuan," terangnya.

Lanjut dia, pihaknya menyatakan Depok harus terhindar dari kategori kota darurat anak. "Ada kenaikan hingga mencapai 20 persen kasus kekerasan tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya," tegas Elly.

Diutarakan Elly, tren kekesaran, pelecahan terhadap anak dan perempuan di Depok diduga terus meningkat karena disebabkan beberapa faktor seperti kondisi ekonomi, tingkat pendidikan dan lingkungan. Wilayah rawan kekerasan, pelecehan anak dan perempuan tersebut tersebar antara lain di kawasan Bojong Gede, Cimanggis, Limo, Beji dan wilayah lainnya.

"Pelaku pelecehan sebagian besar merupakan asli warga Depok. Adapun, kebanyakan pelaku disebabkan karena pernah jadi korban pelecehan oleh pelaku sebelumnya," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement